Program Kartu Prakerja tahun 2023 akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pascapelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.
“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19,” ujar Airlangga Hartarto selaku Komite Cipta Kerja dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Skema normal akan dimulai awal tahun depan, sedangkan skema semi bantuan sosial (bansos) masih berjalan hingga akhir kuartal IV-2022.
Skema semi bansos akan tetap memberikan bantuan pelatihan dan insentif sebesar yang telah berjalan saat ini.
Terdapat penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta program Kartu Prakerja tahun 2023.
Penerima Kartu Prakerja gelombang 48 dan gelombang selanjutnya di tahun 2023 akan memperoleh bantuan senilai Rp 4,2 juta per individu, dengan rincian sebagai berikut:
Baca Juga: Admin Beri Bocoran, Ini Jadwal Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 48, Jangan Sampai Ketinggalan!
Adapun program Kartu Prakerja tahun 2023 akan diimplementasikan secara daring, luring, maupun bauran.
Selain itu, Prakerja tahun depan memungkinkan penerima bansos dari kementerian atau lembaga lain seperti Kementerian Sosial, Bantuan Subsidi Upah, maupun Bantuan Pelaku Usaha (BPUM) untuk menjadi peserta.
Dikarenakan skema normal Kartu Prakerja segera dilaksanakan awal tahun 2023, maka seluruh pihak diminta untuk mulai melakukan persiapan dan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait adanya berbagai perubahan-perubahan yang telah disebutkan di atas.
Untuk diketahui, pada tahun 2022, program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 3,46 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan total penerima sejak awal pelaksanaan program hingga mencapai 14,9 juta penerima.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 53,6 persen peserta Kartu Prakerja di tahun 2022 ini di antaranya berasal dari 212 kabupaten/kota target penurunan kemiskinan ekstrem serta mencakup calon pekerja migran Indonesia (PMI).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar