"Tarif ini bervariasi tergantung tema. Untuk hasil penjualan konten untuk kebutuhan sehari-hari," jelas Farman.
Farman menjelaskan kronologi pembuatan video berawal ketika adanya direct messages (DM) Instagram kepada AH dari konsumen.
Konsumen tersebut meminta kepada AH dan tersangka lain berinisial JH untuk membuat konten video porno dengan tema resepsionis hotel.
Adapun konsumen tersebut membayar konten dewasa tersebut sehari sebelum pembuatan video dilakukan.
Video syur diperjualbelikan oleh pelaku memanfaatkan dua akun Twitter yang dikelola mereka sepanjang tahun 2022.
Akun Twitter tersebut bernama @ainturslvt dan @meamora.
Melalui cuitan di halaman kedua akun tersebut, mereka menawarkan harga pemesanan video dewasa, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Bagi para calon pembeli yang berminat untuk memperoleh video dewasa produksi keduanya. Pada tersangka bakal memberikan sebuah link khusus untuk akses ke Telegram.
Gunanya, melanjutkan proses percakapan seputar kesepakatan harga termasuk tema video syur yang diinginkan si calon pembeli.
"Sekitar bulan Maret 2022, AH menerima sebuah DM dari akun yang masih kita selidiki. Dan meminta kepada tersangka JH dan AH untuk membuat konten video porno dengan tema resepsionis hotel dan dibayar sebesar Rp 750 ribu," jelas Farman.
Setelah itu, JH dan AH memesan kamar 1710 dan membuat video sesuai pesanan dari konsumen.
Baca Juga: Tips Hidup Merawat Anak Sakit Tenggorokan, Pertolongan Pertama Ini Bisa Diterapkan Orangtua
Source | : | Bangkapos,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar