GridPop.ID - Ratusan mahasiswa IPB terjerat pinjaman online (pinjol) dengan terlapor SAN.
Siapa sebenarnya sosok SAN? Ketua RT setempat, Kamaludin, pun membongkarnya.
Disebutkan, SAN sosok yang sopan.
Kamaludin mengenak sosoknya karena SAN sudah tinggal mengontrak sejak lama dengan empat anggota keluarganya yang lain.
"Dia orangnya sopan. Ga pernah macam-macam. Sama tetangga juga sopan menghargain lah istilahnya"
"Nah, terakhir dia mengontrak di kontrakan depan rumah saya ini, yang sekarang warung. Ngontrak disini sudah lama sejak dia masih SD, saya juga belum jadi RT."
"Dia anak yatim, dia tinggal 4 anggota keluarga, ibunya, kakaknya sama adiknya. Tahunnya saya lupa tahun berapa, dia masih SD atau SMP. Pokonya dia ngga lahir disini," kata RT Kamal saat disambangi di kediamannya, Rabu (16/11/2022) malam, dikutip dari Tribunnews.
Namun, kesan Kamaludin terhadap SAN berubah sejak terlapor kasus pinjaman online mahasiswa IPB itu bekerja.
Pasalnya, sejak bekerja SAN jadi kerap ribut dengan keluarganya.
"Dulu masih sekolah, normal kehidupannya ngga neko-neko. Tapi akhir-akhir ini setelah dia kerja banyak masalah"
Dia sering berantem sama ibunya sendiri, sama kakaknya juga, jadi memang meresahkan kalau mau disebut begitu, itu karena berisiknya itu."
"Kalau lagi ribut sama ibu atau kakaknya memang sering teriak teriak kaya kesurupan. Memang karakternya begitu."
Baca Juga: Langsung Cair Rp 20 Juta, Begini Cara Ajukan Pinjaman Online Bukalapak Bagi yang Butuh Dana Cepat
"Saya juga kadang kesitu nyamperin, terus adem lagi, besoknya baikan lagi mereka, sudah boncengan lagi, aneh saya juga makanya," tambahnya.
Bahkan, akhir-akhir ini SAN sempat didatangi oleh pihak perusahaan tempat dia bekerja.
"Dia kerja di marketing, ngga tau gimana ceritanya dia bilang di celuler gitu. Jualin kartu perdana gitu. Di daerah Bekasi.
Nah itu kasus tuh, dia dilaporin sama tempat kerjanya. Orang perusahan sempat datang ke saya, tanya tanya soal dia.
Orang itu bilang dia menggelapkan uang. Dia bawa surat panggilan polisi. Kalau ga salah dari Polres Bekasi itu pemanggilan. Itu 2018an, sudah lama juga itu.
Nilainya 45 juta lah. Itu penjualan kartu perdana," ungkapnya.
Duduk perkara ratusan mahasiswa IPB terjerat pinjol
Rektor IPB University Prof Arif Satria mengatakan, para mahasiswa tertipu pinjol dan mengalami kerugian hingga miliaran Rupiah karena diduga diiming-imingi bisnis online dengan sistem bagi hasil.
Pelaku mengiming-imingi mahasiswa bagi hasil 10 persen dan lain sebagainya.
Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan menjelaskan, kasus ini sebenarnya terkait kerja sama antara korban dan terlapor atau pelaku.
Berawal dari ajakan kakak tingkat untuk masuk ke grup WhatsApp usaha penjualan online, kemudian pelaku menawarkan kerja sama bisnis online dengan janji bagi hasil sebesar 10 persen.
"Tetapi syarat yang disampaikan terlapor ini bahwa pelapor atau para korban ini harus mengajukan pinjaman online," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Para mahasiswa ini diminta investasi ke usaha tersebut dengan keuntungan 10 persen per bulan dan meminjam modal dari pinjaman online.
Namun dalam perjalanannya, keuntungan tidak sesuai dengan cicilan yang harus dibayarkan kepada pinjaman online.
Mahasiswa yang tidak sanggup membayar ditagih debt collector, hingga ada mahasiswa yang didatangi penagih hutang ke rumahnya.
Penagihan utang tersebut berkisar Rp 3 juta hingga Rp 13 juta untuk penjualan online yang ternyata tidak menguntungkan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |