Andika mengungkapkan bahwa terdapat 187 prajurit yang bertugas di lokasi ini.
Baca Juga: KTT G20 di Bali Dipuji Banyak Negara, Begini Kata Presiden AS Joe Biden hingga Pemerintahan Rusia!
Mereka tak beranjak dari lokasi untuk mengantisipasi apabila terdapat orang yang masuk area dan menaruh barang secara diam-diam.
Andika juga mengatakan bahwa selama mereka bertugas tidak dibekali dengan senjata.
“Enggak, karena kalau ada sesuatu mereka cukup menegur, mencegah, ngomong baik-baik, tapi kan komunikasi pakai radio dengan komandannya kan ada. Nah yang bersenjata hanya di ring 1, yaitu yang di bawahnya Paspampres,” jelas Andika.
“Jadi ring 2 ini ceritanya kalau ada orang yang mau masuk, ketemu dulu sama ring 2 dan ring 3 tadi. Harapannya itu makanya konsepnya seperti itu,” kata Andika.
Sebagai tambahan informasi, suksesnya pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tak terlepas dari penerapan sistem pengamanan dan pengawalan dalam berbagai sektor, termasuk lalu lintas.
Pam Walrolakir KTT G20 Irjen Pol Firman Shantyabud mengatakan, keberhasilan pengamanan dan pengawalan delegasi dalam KTT G20 tak terlepas dari kolaborasi kerjasama yang dilakukan Polri dan TNI.
“Ini bisa terjalin karena adanya kolaborasi kerjasama TNI Polri, lalu lintas merupakan bagian dari sebuah Tim besar nasional untuk melaksanakan peran yang diharapkan,” kata Irjen Firman shantyabudi, dikutip dari Tribunnews.com.
Ia menyampaikan, upaya Polri dalam melakukan pengamanan terhadap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali, dinilai berhasil.
Terbukti, Presiden Prancis Emmanuel Macron memilih berjalan berjalan kaki sepanjang dua kilometer setelah selesai Gala Makan Malam di Garuda Wisnu Kencana (GWK).
“Tentunya ini hasil kerjasama seluruh komponen kerjasama TNI Polri, kementerian lembaga, pemerintahan daerah yang jelas tampak dilihat di jalan rute,” ujarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar