"Kemudian menebak siapa (yang memukul) itu permainannya, tapi lama kelamaan bukan dengan tangan, tapi dengan kaki salah seorang (siswa) sampai tiga kali pukulan dengan kaki," katanya.
Akhirnya korban merasa pusing hingga akhirnya terjatuh.
Pihaknya membantah jika korban tak sadarkan diri.
"Tidak (pingsan) memang ada yang menginformasikan pingsan, tapi tadi saya tanya katanya tidak pingsan anak itu, setelah ditendang kemudian dia jatuh itu bukan pingsan, pusing mungkin," ucapnya.
Padahal, ada fakta mengejutkan yang diungkap Yudarmi selaku orang tua korban bullying.
Ia menyebut bahwa sang anak memang sering jadi korban bullying oleh teman-teman kelasnya.
Bahkan anaknya sering diludahi serta seragam sekolahnya dicoret-coret menggunakan pulpen.
"Kalau yang sudah membahayakan, baru ini saja.
Kalau biasa-biasa diludahi, dicoret bajunya penuh tinta, sudah sering, teman-temannya ngomong juga," ujar Yudarmi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (19/11/2022).
Diakui Yudarmi, anaknya memang sosok pendiam dan tak mengungkap jika menjadi korban bullying.
"Anak saya memang pendiam tidak ngomong, seperti di video dia diam saja tidak melawan sama sekali," katanya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar