Rekayasa tersebut bermula ketika US dan istri selesai melakukan kegiatan di Semarang.
"Dari Semarang tidak langsung pulang ke Rancabungur, tapi menginap di Jakarta," ujar Iman.
Setibanya di Jakarta, istri US berkeluh kesah lantaran kerap ditagih utang oleh debt collector.
"Mereka punya tagihan cukup banyak dan malu karena yang bersangkutan memiliki jabatan tertentu yang cukup tinggi di organisasinya," katanya.
Alhasil, keduanya merencanakan mati suri settingan US demi menghindari utang.
"US lalu bilang ke istri untuk pesan ambulans dan peti mati. Lalu berangkat ke Bogor," kata Iman.
Polres Bogor turut mengejar penyebar video saat US jadi mayat hidup.
“Sedang didalami siapa pengunggah pertama di media sosial. Awalnya video beredar di grup WhatsAPP.
Kalau memang itu menimbulkan sesuatu yang merugikan khalayak atau merugikan seseorang atau subjek hukum lain bisa saja itu berpotensi menjadi sebuah pidana,” jelas Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.
Melansir Tribun Sumsel, sebelumnya polisi juga telah memastikan jika tidak ditemukan fakta bahwa US mengalami mati suri.
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkapkan, keterangan awal US meninggal dunia lalu hidup kembali itu berdasarkan klaim dari pihak keluarga, bukan dari rumah sakit.
Source | : | Kompas.com,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar