Kemunculannya ini setelah hampir satu pekan Urip dan istri menghilang, bahkan di kediamannya di Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur juga tampak sepi dan tertutup.
Pihak kepolisian pun geram dengan Urip hingga akhirnya memutuskan untuk memberikan surat pemanggilan.
"Ya, kami menghimbau kepada saudara US dan istrinya, juga keluarganya untuk datang ke Polres Bogor.
Kemudian dari keluarga dan dari isterinya juga belum bersedia memberikan keterangan, sehingga dua hari belakangan, kami berikan imbauan untuk memberikan konfirmasi berbagai informasi yang selama ini berkembang," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin saat dijumpai di ruangan kerjanya, Sabtu.
Terkait surat pemanggilan sebenarnya telah dilayangkan sejak Urip berada di RSUD Kota Bogor.
"Karena pada saat itu yang bersangkutan masih dilakukan perawatan di rumah sakit, kami berikan kesempatan dulu untuk pemulihan," ungkapnya.
"Tadi malam US beserta isterinya didampingi pengacaranya mendatangi Polres Bogor untuk bersedia memberikan keterangan mengkonfirmasi beberapa informasi dan fakta hukum yang kami temukan di dalam proses penyelidikan sebelumnya," jelasnya.
AKBP Iman Imanuddin turut mengungkap skenario mayat hidup lagi dibuat atas insiatif Urip.
"Terkait hasil dengan pemeriksaan yang dilakukan terhadap Urip, dia sudah menyampaikan dan mengkonfirmasikan beberapa informasi yang sudah kami kumpulkan sebelumnya.
Sudah terkonfirmasi bahwa yang bersangkutan tidak pernah mengalami kematian," kata Iman saat dijumpai di ruangan kerjanya, Sabtu (19/11/2022).
Urip begitu matang menyusun skenario mayat hidup lagi ini, dimulai dengan penyewaan mobil ambulans hingga membeli peti mati.
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar