GridPop.ID - Leher kaku menjadi salah satu hal yang mengganggu aktivitas.
Bagi kalian yang ingin terbebas dari hal itu, berikut ini tips hidup bebas leher kaku yang harus kalian ketahui.
Menggerakkan leher terkadang terasa sakit karena otot-otot yang kaku atau tegang.
Ketika dibiarkan saja, leher yang kaku akan mengganggu kegiatan sehari-hari dan membuat tidur jadi tidak nyenyak.
Kondisi ini umum terjadi dan biasanya bisa hilang dengan sendirinya, meskipun terkadang perlu penanganan secara medis sebelum bertambah parah.
Gejala leher kaku
Gejala leher kaku yang dirasakan akan berbeda-beda pada setiap orang.
Dilansir oleh kompas.com dari Cleveland Clinic dan WebMD menyebutkan bahwa ada beberapa gejala umum yang muncul, seperti:
Muncul rasa nyeri yang tidak kunjung hilang.
Muncul rasa sakit seperti ditusuk atau terbakar.
Meningkatnya sensitivitas pada area leher sehingga terasa sakit ketika ditekan dengan lembut.
Sakit pada leher disertai dengan sakit kapala dan rasa kebas atau kram pada salah satu atau kedua lengan.
Meningkatnya ketegangan pada otot leher.
Ketidakmampuan atau berkurangnya kemampuan untuk menggerakkan kepala.
Sakit yang terasa semakin parah ketika kepala dalam posisi yang sama dalam jangka waktu yang lama.
Sakit kepala yang tidak kunjung hilang.
Penyebab leher kaku
WebMD menyebutkan bahwa leher kaku diakibatkan oleh ketegangan otot yang berimbas pada ligamen.
Biasanya penyebabnya hanyalah salah postur ketika melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk ketika duduk, tidur, atau mengangkat sesuatu.
Namun, ada beberapa penyakit yang menyebabkan leher kaku sehingga membutuhkan bantuan secara medis.
Healthline menyebutkan beberapa penyebab umum leher kaku, seperti:
Selain itu, ada juga beberapa kondisi medis yang menyebabkan leher kaku, seperti:
Cara Mengatasi Nyeri Leher Setiap Bangun Tidur
Dilanair dari laman tribunkesehatan.com, berikut beberapa cara mudah dan sederhana untuk mengatasinya:
1. Konsumsi NSAID
Selama dokter tidak membatasi untuk menggunakan obat antiinflamasi non steroid atau Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID) seperti ibuprofen, ini adalah pilihan yang bagus untuk menghilangkan rasa sakit.
Selalu ikuti petunjuk pada botolnya, dan jangan takut untuk minum obat seperti yang disarankan selama satu atau dua hari penuh agar peradangan mereda.
2. Berikan sensasi hangat
Casey mengatakan dia biasanya lebih suka menggunakan sensasi rasa panas daripada dingin pada rasa sakit yang datang dengan leher kaku.
Sensasi panas menghangatkan jaringan di sekitarnya untuk membantu melepaskan sesak.
Cobalah gunakan bantal pemanas atau pancuran air hangat.
3. Lakukan pijatan
Jika bisa mendapatkan pijatan, maka ini akan menawarkan bantuan sementara.
Tetapi tidak akan memperbaiki masalah, jika memang kondisi sendi yang jadi penyebabnya.
Sekali lagi, tidak apa-apa melakukan pijatan, ketahuilah ada batasan manfat sebelumnya.
4. Lakukan peregangan
Ada empat peregangan yang direkomendasikan untuk atasi leher kaku di pagi hari:
- Berbaringlah di atas roller busa yang diposisikan secara vertikal.
Rol busa harus terbentang di sepanjang tulang belakang dari kepala ke pantat, lutut ditekuk dengan kaki rata di lantai.
Lalu, angkat kedua lengan ke langit-langit.
Buka lengan ke posisi atas, sehingga lengan berada di sisi tubuh pada sudut 90 derajat.
- Berbaring di roller busa dengan posisi yang sama seperti yang dijelaskan di atas, raih lengan di atas kepala sehingga tubuh membuat satu segmen panjang di roller busa.
- Dengan menggunakan tangan kiri, tarik telinga lebih dekat ke bahu dengan lembut untuk mengintensifkan peregangan yang nyaman.
Ulangi juga di sisi kanan.
- Tundukkan kepala untuk melihat ketiak kiri.
Kamu akan merasakan regangan ini, yang merupakan otot membentang dari bagian bawah skull ke setiap tulang belikat dan ulangi di sisi lain juga.
Untuk semua peregangan, lakukan masing-masing secara dinamis selama 10 repetisi.
Jika nyeri pada leher bertahan selama tiga hari hingga seminggu, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli terapi fisik untuk mengatasinya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunkesehatan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar