"Saya tanyakan sendiri kebutuhannya, kadang perlu Rp 50 ribu kadang perlu Rp 100 ribu kadang ya Rp150 ribu yang pasti saya selalu memberi," kata dia.
Selama memberikan nafkah batin (hubungan badan), Slamet selalu mengajak di sejumlah tempat.
Namun tidak pernah tinggal atau menginap dalam satu malam.
"Paling banyak di rumah saya bahkan di makam sekalipun di balai desa maupun di rumahnya Bunga juga pernah," kata dia.
Tapi, saat Slamet melamar Bunga langsung ditolak oleh pihak keluarga si gadis kecil.
"Saya terlalu mencintai dan jangan dengan cara ini nanti bisa malu, saya masih sering berhubungan dan ketemuan walau lamaran ditolak."
"Saya berunding dengan keluarganya, tapi yang terjadi malah ada surat polisi yang datang dan katanya pencabulan," kata dia.
"Sekarang tinggal urusan polisi dan saya hanya sedih bukan karena aib saja yang menyebar tapi gagal dapatkan dirinya seperti cita-cita yang saya harapkan," kata dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar