"Dia (Ferdy Sambo) lewat ke arah...lewat depan mayat Yang Mulia. di samping almarhmum lewat. Lewat antara saya. Romer di sini (depan), saya di sini (belakang). Dia sempat sikut si Romer, 'kau enggak bisa jaga ibu'," kata Richard.
Padahal Romer sedang berada di luar rumah saat peristiwa pembunuhan terjadi.
Hal itu terungkap melalui rekaman kamera CCTV yang mengarah ke pertigaan rumah dinas Ferdy Sambo yang diputar jaksa penuntut umum dalam sidang sebelumnya.
Dalam rekaman kamera CCTV itu terlihat Romer dan seorang asisten rumah tangga Sambo, Diryanto alias Kodir, berada di luar tempat kejadian perkara.
Romer bahkan terlihat sempat mencabut senjata api dan berlari ke arah depan rumah saat mendengar suara tembakan, dan kemudian masuk ke dalam rumah.
Richard kemudian menceritakan Sambo keluar dari kamar sambil memeluk Putri, dan berjalan melewati samping jenazah Yosua. Setelah itu keduanya keluar dari rumah.
Setelah itu, kata Richard, Sambo memerintahkan Ricky mengantarkan Putri kembali ke rumah pribadi di Jalan Saguling.
Menurut Richard, saat itu jeda selepas pembunuhan dan kedatangan mantan Kasat Reskrim Polres Jaksel Ridwan Rhekynellson Soplanit ke TKP masih agak lama.
"Jadi pas keluar itu FS ini masih, saya tidak tahu itu apa ya, tapi dia itu...'Hei kau cari ambulans'. Cari ini, cari ini. Dia bilang begitu ke Yogi (Prayogi Iktara Wikaton, ajudan Ferdy Sambo) kalau tidak salah," ucap Richard.
"Yogi sempat lari cari ambulans. Baru dia (FS) sempat masuk, sempat nelpon, sempat masuk ke dalam, keluar lagi. Jadi masih agak lama Yang Mulia sampai Pak Kasat datang. Jadi bukan habis penembakan langsung Pak Kasat datang," ujar Richard.
Seperti yang diberitakan Tribunnews sebelumnya, air mata buaya Ferdy Sambo sempat jatuh di depan Ridwan Soplanit.
Source | : | Tribunnews.com,KompasTV |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar