"(Gending dan tembang yang disuguhkan di) Loji Gandrung itu yang resmi," kata Guntur.
"Misalnya, (Langen) Boyong Basuki, itu (disesuaikan dengan) keadaan saat Jokowi memboyong manten,".
"(Ladrang) Sri Widodo (disuguhkan dan punya makna) supaya manten itu widodo atau selamat,".
"Lalu ada Ladrang Wilujeng dan Ladrang Slamet itu disuguhkan saat manten masuk Loji, (punya makna) biar manten selaman seterusnya," tambahnya.
Itu semua akan dimainkan grup karawitan PLP ISI Solo yang berisi 20 orang pengrawit.
Sementara gending dan tembang yang dimainkan di Pura Mangkunegaran tidak terlalu formal.
Ibu Pertiwi, dan Ojo Dibandingke menjadi salah dua gending dan tembang yang disiapkan.
"(Ibu Pertiwi disuguhkan saat) keadaan kondisi terjadi ibu negara, ibu Iriana Jokowi turun dari kereta," ujar dia.
Selain itu, ada suguhan tembang khusus untuk Kaesang saat prosesi pernikahan di Pura Mangkunegaran.
Source | : | Kompas.com,TribunSolo |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar