GridPop.ID - Ada cerita dari warga yang selamatkan diri saat terjadinya Erupsi Gunung Semeru.
Gunung Semeru yang berada di Lumajang, Jawa Timur diketahui meluncurkan awan panas guguran pada, Minggu (4/12/2022).
Melansir Kompas.com, salah satu warga bernama Fatini mengisahkan upayanya menyelamatkan diri.
Wanita berusia 40 tahun itu bercerita, dirinya beserta keluarga bergegas menuju tempat aman saat mendengar kabar adanya luncuran awan panas sekitar pukul 02.40 WIB.
Di benak Fatini, hanya terpikir keselamatan nyawanya serta keluarganya.
Bahkan ia tak membawa barang berharga miliknya, kecuali dompet saja.
"Ketika dengar kabar ada erupsi langsung tidak bisa mikir apa-apa, pokoknya selamat saja," ujarnya, Minggu, dikutip dari Surya Malang.
"Saya hanya membawa dompet dan langsung mengajak suami dan dua anak saya menyelamatkan diri," ucap warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, ini.
Diakui Fatini, peristiwa ini membuatnya didera rasa panik.
Sebab, ia masih trauma dengan tragedi erupsi Gunung Semeru pada 2021 silam.
Bencana ini membuat 1.979 jiwa di Kabupaten Lumajang mengungsi.
Dilansir dari Antara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan dalam keterangan tertulisnya, para warga mengungsi ke 11 titik pengungsian.
Adapun titik pengungsian meliputi 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip.
Kemudian 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMPN 2 Pronojiwo.
Sedangkan daerah yang terdampak erupsi Semeru ini yakni Desa Supiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, serta Desa Pasirian di Kecamatan Pasirian.
Sementara itu dilansir dari Tribun Medan, saat terjadinya insiden ini sampai-sampai Jepang mengeluarkan peringatan waspada tsunami.
Dikutip dari situs Japan Meteorological Agency (JMA), Minggu (4/12/2022), dijelaskan bahwa adanya kemungkinan timbulnya tsunami akibat letusan Gunung Semeru.
Namun, ketinggian gelombang yang bisa ditimbulkan tidak diketahui.
Badan Meteorologi Jepang tersebut menjelaskan, jika tsunami terjadi akibat letusan Semeru dan bisa mencapai Jepang, maka diperkirakan dapat tiba di Miyakojima dan Yaema di prefektur selatan Okinawa sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
Okinawa merupakan prefektur di bagian paling selatan Jepang. Prefektur Okinawa terdiri dari ratusan pulau yang disebut Kepulauan Ryukyu dan membentuk rantaian kepulauan yang panjangnya melebihi 1.000 km.
Prefektur Okinawa juga menjadi rumah dari pangkalan militer AS di Pasifik. Meski begitu, belum ada perkembangan lagi dari badan tersebut soal sebesar apa risiko ancaman gelombang tsunami tersebut terjadi.
Kendati demikian, Badan Meteorologi Jepang menuturkan bahwa citra satelit cuaca Himawari tidak menunjukkan perubahan yang jelas yang mungkin sesuai dengan gelombang tekanan yang terkait dengan letusan.
"Saat ini, tidak ada perubahan signifikan pada tingkat pasang surut yang diamati di stasiun pengukur pasang surut di luar negeri.
Kami akan terus mengabari Anda tentang pengamatan tsunami di masa mendatang," demikian keterangan Badan Meteorologi Jepang.
Badan Meteorologi Jepang turut memberikan penjelasan mengenai perkiraan waktu tiba gelombang tsunami.
"Perkiraan waktu tiba di Jepang pada kasus awal adalah waktu ketika diasumsikan bahwa gelombang tekanan yang dihasilkan oleh letusan Semeru skala besar merambat dengan kecepatan 310 m/dtk dan tsunami dihasilkan," jelas JMA.
Kini Badan Meteorologi Jepang telah mencabut peringatan tsunami tersebut.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar