GridPop.ID - Asal muasal pemasangan kasus kaki di atas perapian saat Natal.
Ya, penggunaan kaus kaki sebagai ornamen perayaan Natal memang terlihat unik, namun ada beberapa legenda yang melatarbelakangi, lho.
Di wilayah Eropa atau rumah dengan perapian, kaus kaki ini akan dipajang tepat di dekat perapian.
Tempat itu juga biasanya menjadi ruangan berkumpul dengan keluarga dan tempat pohon Natal dihias.
Berikut akan dijelaskan tiga kisah di balik pemasangan kaus kaki di atas perapian dilansir dari Kompas.com
1. Tradisi Skandinavia
Tradisi menggantung kaus kaki saat perayaan Natal ini disebut sudah ada sebelum agama Kristen berkembang.
Budaya menggantung kaus kaki ini sudah dilakukan masyarakat Skandinavia.
Kaus kaki itu digantung karena adanya kepercayaan pada Dewa Norse, yaitu Odin.
Odin disebut akan datang saat tradisi Yule atau titik balik matahari musim dingin dirayakan.
Legenda itu menyebut bahwa Odin akan datang dengan menunggang kuda berkaki delapan.
Warga akan menyambut Odin dengan berbagai makanan manis seperti permen dan kue.
Bahkan disipakan juga wortel serta jerami untuk kuda yang ditunggangi Odin.
Sebagai imbalan, Odin akan meninggalakan hadiah untuk anak-anak dengan memasukannya ke dalam kaus kaki.
2. Uskup Turki St. Nicholas Nicholas
Selain cerita legenda itu, ada juga kisah populer tentang seorang uskup di Turki pada abad ketiga hingga keempat.
Uskup itu bernama St. Nicholas yang banyak membantu kehidupan masyarakat.
Mengutip Warta Kota, Santo Nicholas adalah seorang uskup yang kerap membantu orang miskin dan orang sakit.
Dia juga kerap memberikan hadiah kepada orang yang membutuhkan.
Setelah kematian Santo Nicholas, legenda pemberian hadiah terus tumbuh saat perayaan Natal.
Salah satu kebaikannya diceritakan saat ada seorang ayah tunggal yang membesarkan tiga anak perempuan.
Namun karena tidak memiliki cukup uang untuk membayar maskawin serta mahar putri-putrinya, laki-laki itu pun sedih.
Bahkan sang ayah tidak sanggup menghidupi ketiga anaknya dalam waktu lama karena kondisi ekonominya yang buruk.
Mendengar cerita itu, Nicholas merasa sedih dan memutuskan untuk memberikan bantuan.
Baca Juga: Dijamin Anti Ribet, Simak 5 Tips Dekorasi Natal yang Nggak Butuh Waktu Lama
Nicholas pun memberikan bantuan dengan cara unik, agar kebaikannya tidak ditolak.
Ia memberikan hadiah tanpa identitas dengan meletakan emas pada malam hari di rumah keluarga itu.
Beberapa orang ada yang menyebut cara Nicholas meninggalkan emas dengan menjatuhkannya melalui cerobong asap dan hadiah itu mendarat di kaus kaki yang dikeringkan di atas perapian.
Bahkan ada juga cerita yang menyebut bahwa Nicholas melompat masuk melalui cerobong asap.
Hadiah dari Nicholas itu pun membuat laki-laki itu mampu menikahkan anaknya dan dan hidup berkecukupan.
3. Hadiah Sinterklas
Berbeda lagi dengan masyarakat Inggris yang menggantung kaus kaki untuk menunggu kedatangan Sinterklas.
Tradisi menggantung kaus kaki ini memang sangat terkenal di Inggirs, sehingga anda bisa menemukan banyak toko yang menjual kaus kaki dengan beragam ukuran.
Masyarakat Inggris terutama anak-anak meyakini dengan meletakan kaus kaki di atas perapian, maka Sinterklas akan memberikan hadiah.
Bahkan tidak jarang anak-anak akan berdoa dan menuliskan permohonannya pada Sineterklas.
Surat permohonan pun akan diletakan di dalam kaus kaki dengan harapan sang Sinterklas membacanya dan memberikan hadia sesuai keinginan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar