GridPop.ID - Kasus tewasnya keluarga di Kalideres beberapa waktu lalu sempat membuat geger publik.
Diketahui, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang sebelumnya terganggu dengan bau tak sedap di permukimannya.
Banyak dugaan negatif seperti tudingan penganut sekte pada keluarga di Kalideres ini.
Namun terbaru terungkap jika keempat anggota keluarga ini tewas secara wajar.
Ahli sosiologi agama Jamhari mengatakan satu keluarga tewas secara wajar di Kalideres, Jakarta Barat.
Ia juga memastikan Budiyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68), Budiyanto Gunawan (69), dan Dian Febbyana (42) yang ditemukan tewas membusuk tidak menganut sekte apokaliptik.
"Kesimpulan bukan orang sekte atau apokaliptik. Mereka meninggal wajar," kata Jamhari di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2022) dikutip dari laman tribunjakarta.com.
Jamhari menemukan beberapa fakta terkait kehidupan satu keluarga tersebut.
Salah satunya, jelas Jamhari, keluarga itu cenderung tertutup dan kerap mengisolasi diri.
"Fakta kedua ada beberapa buku agama, ada buku agama Kristen, paling banyak Islam, ketiga Buddha," ujar dia.
Namun, ia menyebut tidak ada yang aneh dari temuan buku-buku agama tersebut karena bisa dibeli di banyak tempat.
"Bukan mengkaji sekte atau keagamaan tertentu. Mereka melakukan ritual ada rajah, mantra, kalimat ayat-ayat Qur'an, jeruk nipis diperkirakan untuk pengobatan," ungkap Jamhari.
"Saya lihat lafal bahasa Arab ada 'H', 'M', surat Yusuf yang biasa dipakai untuk dapat kharisma, aura, lancarkan jodoh. Ada ayat yang biasa dipakai untuk cari kesejahteraan atau kekuatan batin dalam mengarungi hidup," tambahnya.
"Chat" Emosional di Ponsel Keluarga Kalideres Ditulis Dian, Berisi Curhat Percintaan dan Motivasi
Tak hanya itu, baru-baru ini juga chat salah satu korban keluarga di Kalideres terungkap.
Tim Ahli Psikologi Forensik menyebut pesan-pesan yang tersimpan di ponsel milik satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Pusat ditulis oleh Dian.
Pesan itu berisi curahan hati Dian dalam rangka mengekspresikan emosi negatifnya sekaligus memotivasi dirinya melalui tulisan.
"Seperti dia lagi marah, kesal, dia lagi lelah. Tapi terselip selalu kata-kata motivasional. Dia bilang kalau kita hanya bisa lulus, kalau kita bisa melampaui ujian Tuhan," ujar Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Reni Kusumowardhani, Jumat (9//12/2022) dikutip dari laman kompas.com.
Reni mencontohkan salah satu pesan tersebut berisi relasi percintaan Dian yang belum menikah meski sudah berusia 42 tahun.
Terselip pula pesan yang menggambarkan kegundahan hati Dian soal kondisi keluarganya, dan keinginannya mendapatkan jodoh.
"Jadi ada konten tentang pernikahan untuk mendapatkan jodoh," kata Reni.
Menurut Reni, isi pesan yang ditulis Dian dalam percakapan satu arah di ponsel itu tidak sepenuhnya bernada emosi negatif.
Dian juga menulis kalimat yang memotivasi diri Dian untuk melawan pikiran-pikiran negatifnya.
Meski begitu, Reni memastikan bahwa tidak kalimat terkait dengan keinginan atau hasrat mengakhiri hidup.
Temuan itu justru memperkenalkan dugaan bahwa Dian masih berusaha untuk bertahan hidup sampai akhir hayatnya.
"Kalimat-kalimat yang juga positif yang meng-counter dia. Tidak ada ke arah bunuh diri, " kata Reni.
"Dia masih berusaha dan survive. Namun, memang ada kondisi yang tidak wajar, sehingga mengakibatkan dia enggak berdaya. Sebab dia sudah enggak punya apa-apa," pungkasnya.
Untuk diketahui, polisi telah menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat.
Dalam penyelidikan kasus itu, polisi memastikan tak ada tindak pidana yang ditemukan sehingga polisi pun menutup kasus tersebut.
Tim forensik gabungan pun menyimpulkan keempat anggota keluarga yang ditemukan tewas dalam keadaan membusuk yakni Rudyanto, Margaretha, Budyanto, dan Dian meninggal secara wajar.
Adapun urutan kematiannya ialah Rudyanto meninggal pertama, kemudian disusul oleh sang istri yakni Margaretha, lalu sang ipar yakni Budyanto, dan Dian selaku anaknya.
Rudyanto meninggal karena gangguan saluran pencernaan. Kemudian Margaretha meninggal karena kanker payudara.
Lalu Budyanto meninggal karena serangan jantung. Dan terakhir, Dian meninggal karena gangguan pernapasan.
Baca Juga: Tips Hidup yang Pasangan Muda Wajib Tahu, Rajin Konsumsi Buah Ini Biar Cepat Punya Momongan!
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar