Memang Budyanto menurut Reni memiliki peran membantu kehidupan rumah tangga Rudyanto.
Tapi, Budyanto justru mencari alternatif bukan pengobatan secara medik.
"Hal ini dijadikan sebagai harapan untuk memperbaiki kesehatan dan kehiduapan keluarga dengan cara yang diyakini, tapi harapannya tak kunjung datang, ada pergerseran dari hope ke hopeles," kata Reni.
Reni melanjutkan, kondisi keuangan yang sudah habis ditambah gagalnya berbagai upaya menjual aset, membuat kondisi psikologis Budyanto semakin tidak berdaya.
Kondisi inilah yang membuat kondisi psikologis Budyanto tertekan hingga memicu penurunan kondisi fisik dan kesehatan.
"Ketidakberdayaan yang kemudian diperkirakan berpotensi dapat memicu bukan hanya stres psiologisnya tapi juga memperburuk kondisi fisik dan kesehatannya," kata Reni.
Reni mengatakan ditemukan indikasi secara kuat kematian wajar karena usia, atau mungkin sakit, terkait situasi pandemi atau mungkin penyakit lainnya.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Kompas.com, beberapa barang berupa buku mantra dan kemenyan yang ditemukan di dalam rumah milik Rudyanto Gunawan dan Margaretha.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan salah satu penghuni rumah bernama Budyanto adalah orang diduga kerap menjalani ritual tertentu.
"Bahwa ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada Budyanto," kata Hengki dalam keterangannya, Selasa (29/11/2022).
"Yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," lanjutnya.
Dugaan adanya praktik ritual tertentu yang dijalani oleh Budyanto menemui titik terang setelah polisi menemukan buku mantra dan kemenyan di dalam rumah tersebut.
"Selain itu ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra, dan kemenyan," kata Hengki.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar