Seraya menangis, Putri menyatakan juga tidak memahami bagaimana pertimbangan Polri bisa memakamkan orang yang melakukan pemerkosaan terhadap seorang Bhayangkari.
“Kalaupun Polri melakukan pemakaman seperti itu saya tidak tahu mungkin bisa ditanyakan ke institusi Polri kenapa bisa memberikan penghargaan kepada orang yang telah melakukan pemerkosaan, penganiayaan, serta pengancaman kepada saya selaku Bhayangkari,” tutur Putri menahan tangis.
Setelah pengakuannya tersebut, hasil tes poligraf Putri Candrawathi pun disinggung.
JPU pun mempertanyakan Putri soal salah satu pertanyaan hasil poligraf yang telah dilakukannya beberapa waktu lalu.
Lalu, Putri mengaku tidak ingat terkait pertanyaan tersebut.
"Baik, saudara pernah dites poligraf?" tanya JPU dikutip dari laman tribunnews.com.
"Iya pernah," jawab Putri.
"Anda tahu pertanyaannya apa?" tanya JPU. "Saya lupa," jawab Putri.
"Lupa, bisa lebih digali lagi mungkin ingatannya? Coba tenang dulu" cecar kembali JPU. "Untuk pertanyaan saya lupa," jawab Putri.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar