Santoso tak bisa berkutik saat pelaku mengancam akan menelanjangi istrinya.
Ia terpaksa menunjukan lokasi brankas berisi uang sekitar Rp 400 juta, jam tangan, handphone, dan sejumlah perhiasan milik Feti.
Setelah para perampok pergi, Santoso dan istri langsung berteriak minta tolong.
“Saya mencoba teriak minta tolong. Lha ternyata tidak ada yang merespons dari Satpol PP. Ternyata mereka sudah dilumpuhkan lebih dulu,” papar Santoso.
Sementara itu seorang warga bernama Trimo (64) menyaksikan kejadian perampokan tersebut.
Diberitakan Kompas.com, Trimo saat itu baru selesah menunaikan shalat subuh di masjid sekitar.
Ia mendengar suara teriakan minta tolong, saat dicek suara tersebut berasal dari rumah dinas Wali Kota Blitar.
Trimo mengaku melihat ada tiga anggota Satpol PP di rumah dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi sudah dalam kondisi tangan diikat dan mulut dilakban.
"Yang di pos jaga satu orang posisi tengkurap dan satu lagi duduk di kursi. Keduanya dikecek (diborgol). Mata dan mulut dilakban," tutur dia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar