"Kasus ini sementara dilidik oleh Polres (Kepolisian Resor) Belu," ujar Ariasandy, kepada Kompas.com, Senin (12/12/2022).
Pun penyidik nPolres Belu telah memeriksa pemilik warung A berinisial YKD serta pemasok tahu ke warung tersebut.
Akan tetapi, belum didapat informasi tentang asal muasal potongan jari manusia tersebut.
Melansir Kompas.com, update terbaru Polres Belu akan membawa potongan jari manusia tersebut ke Kota Kupang.
"Rencananya hari ini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uli Kupang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).
Pasalnya, aparat kepolisian Belu mengalami kesulitan mengidentifiasi menggunakan sistem tes sidik jari.
Bukan tanpa alasan, potongan jari tersebut juga dalam kondisi setengahnya.
Ariasandy menyebutkan, bukti potongan jari manusia yang saat ini diamankan di Puskesmas Manleten, akan dibawa untuk diserahkan ke Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda NTT di Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly.
Setelah itu, potongan jari teresbut akan diperiksa ahli.
Ia berharap agar tes forensik yang akan dilakukan ahli di RS Bhayangkara Titus Uli Kupang dapat mengungkap identitas pemilik potongan jari tersebut.
Selain membawa potongan jari ke Kupang, polisi juga terus mendalami kasus itu dengan memeriksa sejumlah saksi mata.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar