GridPop.ID - Alprih Priyono, eks asisten Panji Petualangan meninggal dunia usai jarinya digigit anak ular king kobra saat nobar piala dunia.
Kabar meninggalnya Alprih Priyono ini heboh beredar di media sosial.
Diduga April Priyono meninggal dunia usai sejumlah orang bersorak merayakan gol kedua dari Argentina.
Sebelumnya kabar meninggalnya Alprih Priyono ini beredar luas di media sosial Facebook.
Dilansir melalui artikel Tribun Trends dari akun Facebook bernama Rendi Rudiansyah mengunggah potret keranda yang diduga berisi jenazah Alprih.
Bersama dengan potret tersebut, akun itu mengucapkan rasa duka citanya.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
Semoga almarhum diampuni segala kesalahan serta diterima segala amal ibadahnya oleh Allah.
Dan semoga keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan dan kekuatan iman lahir batin," tulisnya sambil menandai akun Facebook milik Alprih.
Akun lain yang mengunggah hal serupa bernama Nada.
Akun tersebut memajang foto Alprih bersama kru Panji Petualang yang lain.
"Innalilahi wa innailaihi rojiun
Husnul khatimah
Selamat jalan sobatku,,
kamu sering berkata bahwa kamu ingin bertemu denganku, namun terhalang oleh kesibukanku,dan kini aku hanya bisa menangis setelah mendengar kabarmu.,,
maafkan aku sobat bersama waktu yang berlalu kau pun ikut sirna didalamnya.." tulisnya dalam unggahan itu.
Dilansir dari artikel Tribunnews.com, hal ini pun dibenarkan pula oleh ibunda dari Alprih Priyono.
"Kejadiannya pas malam Senin saat final Piala Dunia, jadi saat Alprih itu menangani ular king kobra," ujar Iroh, di rumahnya, Selasa (20/12/2022).
Diduga ular kaget ketika sejumlah orang bersorak merayakan gol kedua Argentina.
Seketika, anak king kobra tersebut mematuk jari tangan kiri Alprih.
"Alprih di situ sama temennya yang komunitas musik, terus katanya pas dipatuk ularnya pas lagi gol kedua Argentina, ada sorakan dari warga, mungkin ularnya kaget dan langsung mematuk salah satu jari tangan sebelah kiri," katanya.
Setelah kejadian, Alprih ditangani teman-temannya.
Namun, menurut cerita temannya, Alprih sempat mengeluarkan suara seperti orang mengorok.
Melihat kondisi tersebut, teman-temannya langsung mengevakuasi Alprih ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH.
Kemudian ada juga temannya yang datang ke rumah Alprih dan memberitahukan kejadian tersebut kepada Iroh.
Mendengar kabar tersebut, Iroh tidak panik, karena kejadian serupa pernah dialami Alprih pada 2015 silam dan anaknya tersebut selamat.
"Saya awalnya tidak kaget karena pada 2015 dia pernah juga dipatuk king kobra tapi Alhamdulillah waktu itu selamat diberi suntikan serum anti bisa ular kobra," katanya.
Iroh pun saat itu langsung menjalankan salat sunat di rumahnya.
Hingga akhirnya ada teman Alprih yang datang kembali ke rumah memberikan kabar kepada Iroh.
"Saya salat sunat saja di rumah, namun setelah 6 rakaat saya terus tidak konsen, buyar saja pikirkan ibu, terus ada lagi teman Alprih yang ke rumah nyuruh bawa KTP ke rumah sakit, saya langsung datang aja sama si bapak ke bunut," katanya.
Setelah ibunya tiba di Rumah Sakit, saat itu Alprih sedang ditangani petugas kesehatan dengan cara di pompa jantungnya.
"Jantungnya katanya melemah, saya samperin anak saya itu saya bisikin ke telinganya supaya kuat, Allahu, Allahu, namun habis itu matanya langsung tertutup dan kata petugas jantungnya sudah berhenti," ungkapnya.
Iroh tidak menyangka, anaknya meninggal dunia dalam hobinya itu yakni pencinta hewan jenis ular, sejak 2014 Alprih gabung dengan panji petualang.
"Dari SMP juga Alprih itu suka ngumpetin ular di kantong bajunya, pernah dulu pas SMP saya dipanggil gurunya karena Alprih membawa ular ke sekolahan, kalau sama Panji Petualang itu dari awal sejak panji tinggal di Cianjur 2014," jelasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnnews.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar