GridPop.ID - Sosok pemuda bernama Tiko sempat menjadi sorotan di media sosial beberapa waktu belakangan ini.
Hal tersebut usai kisahnya yang merawat ibunya sendirian selama 11 tahun viral di TikTok.
Tiko sempat mengungkap ceritanya tentang sang ibu yang jatuh miskin usai ditinggal ayah mereka sejak tahun 2011.
"Sejak papa pergi, ibu kurang sehat kejiwaannya. Jadi ibu suka marah-marah sendiri, ngomong sendiri. Kalau dibilang ODGJ lah. Cuma tetap saya urus. Ibu enggak pernah keluar, ngurung diri di rumah," ungkap Tiko dilansir TribunnewsBogor.com, Senin (2/2/2023).
Ia pun pasrah saat aliran air dan listrik di rumahnya putus.
Tiko yang kini berusia 23 tahun ikhlas mengurus sang ibu di rumah mewah tanpa fasilitas. Ia tak hanya berdiam diri, namun bekerja serabutan untuk kehidupan mereka.
Bahkan tetangga Tiko menuturkan jika Tiko adalah sosok pemuda yang cerdas.
Melansir dari TribunnewsBogor.com, seorang tetangga menyebutkan keluarga Ibu Eny, ibu Tiko dulu dikenal kaya raya.
Ayah Tiko dikabarkan adalah seorang pejabat ternama.
"Waktu pindahan datang, galak orangnya, kayak Pak Harto mirip, udah tua, usia 70 tahunan lebih bawa tongkat. Cuma masih segar jalannya," kata tetangga Tiko.
Tiko diakui tetangganya adalah sosok yang pintar. Terbukti Tiko sempat menjadi pebisnis jual beli mobil.
"Mas Tiko itu sosok yang pintar. Cuma karena enggak ada ini aja (panduan), dia bisa bisnis jual mobil," pungkas tetangga Tiko.
"Dari cara Tiko komunikasi, itu tuh bukan menunjukkan dia orang biasa. Kalau orang gaya menengah bawah, dia basic-nya anak orang kaya. Tiko ini orang pintar tapi saking sayangnya dia sama orangtua, dia enggak mau menggampai mimpinya sendiri," kata Youtuber.
"Dia (ibu Eny) enggak mau dibantu, waktu itu masih depresi, karena masih merasa orang kaya," imbuh tetangga Tiko.
Kini, Tiko harus mengikhlaskan sang ibu dirawat di RSJ.
Berkat viralnya sosok Tiko, dinas sosial dan pejabat setempat langsung mengevakuasi Ibu Eny untuk dibawa ke RSJ.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Ketua Asosiasi Pendidikan Guru PAUD, Dr. Sofia Hartati., M.Si, memaparkan, dari suku dan agama manapun yang dianut masyarakat Indonesia, anak merupakan harapan dan penerus keluarga.
"Secara psikologis memiliki anak ada rasa aman, karena saat mereka tua ada yang menjaga, merawat dan memberi perhatian," kata Sofia dalam siaran pers.
Baca Juga: Indah Permatasari Singgung Perihal Restu, Sang Ibu Beri Jawaban Menohok: Saya Udah Nggak Mau Pikirin
Selain itu, para ibu di Indonesia juga memiliki harapan besar anak-anaknya akan sayang pada keluarga (75,8 persen).
Sebanyak 53 persen ingin anaknya menjadi orang yang punya sikap kepemimpinan, dan menjadi orang yang bisa memanfaatkan kemampuan tinggi dalam pekerjaan (35 persen).
Jawaban para ibu di Indonesia itu ternyata tak berbeda dengan para ibu di China (77,9 persen), Finlandia (81,7 persen), juga menginginkan buah hati mereka jadi orang yang menyanyai keluarga.
Hanya para ibu di Jepang yang berharap anak mereka jadi orang yang punya pendirian atau pendapat sendiri (72,3 persen).
Kesimpulannya mayoritas ibu berharap anak akan mengurusnya di masa tua.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar