Sebagai tambahan yang melansir dari laman tribunnewswiki.com, Gojek merupakan layanan moda transportasi bagi masyarakat melalui jasa ojek online, dan merupakan produk dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa didirikan di Jakarta oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master of Business Administration, Harvard Business School.
Pada 13 Oktober 2010 Nadiem Makarim selaku founder dan CEO Gojek mengawali usahanya di sebuah kantor seluas 35 meter persegi dan hanya dengan 20 pengemudi.
Pada saat tersebut Gojek masih menggunakan metode pemesanan melalui call-center.
Gojek juga mengalami kesulitan pendanaan di fase awal ketika terbentuk.
Bahkan Nardiem Makarim sempat meminjam dana dari teman dan keluarga serta bekerja di tempat lain untuk cari nafkah dan uang tombok Gojek.
Berkat kepopuleran Uber di Indonesia pada 2014, Gojek mulai mendapatkan pendanaan dari NSI Ventures pada Juni 2015.
Pada kurun waktu 2015-2016 pendanaan juga mulai didapatkan dari Sequoia Capital, DST Global, KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets.
Karena pendanaan tersebut Gojek dinyatakan menjadi unicorn pertama di Indonesia sebagai start-up bervaluasi lebih dari 1 Miliar USD, dimana saat itu Gojek memiliki valuasi sebesar 1,3 Miliar USD atau sekitar Rp17 Triliun. GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnewswiki,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar