Itu lampu biasa, lampu bagan, cuma yang agak mengganjal di belakang itu kayak ada bangunan. Percaya sih percaya ada alam gaib, tapi menurut saya itu bisa aja cahaya, tapi kurang ngerti secara ilmiahnya," pungkas dr Devi.
Tak sedikit yang mengaitkan penampakan gedung-gedung tinggi bak kota modern tersebut dengan Kota Saranjana.
Ya, masyarakat sekitar percaya tentang keberadaan kota gaib tersebut.
Masyarakat setempat percaya mengenai kisah kota gaib Saranjana ini juga memiliki gedung percakar langit dan kendaraan-kendaraan mewah.
Tidak hanya itu, disebutkan bahwa kota ini dihuni oleh jin beragama Islam.
Ada juga yang menduga penduduknya adalah manusia yang menggaib.
Mengutip Kompas.com, Dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Jurusan Sejarah, Mansyur menganalisa dari perspektif historis ilmiah tentang sejarah Saranjana.
Mansyur melalui akun Facebook Sammy 'xynder Istorya menulis tentang Saranjana dengan tiga versi lokasi menurut hasil penelusurannya.
Pertama, Saranja diduga berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan, kedua di Teluk Tamiang, Pulau Laut dan ketiga di sebuh bukit kecil yang terletak di Desa Oka-oka kecamatan Pulau Kelautan, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Saranjana, menurutnya merupakan fakta apabila dilihat melalui perspektif historis.
Hal ini berdasarkan peta yang dibuat oleh Salomon Muller, naturalis berkebangsaan Jerman, di Heidelberg, dalam petanya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo" (peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo).
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar