"Dia meninggalkan rumah ini karena tidak tahan rumah tangganya sering ribut," sambungnya.
Tak sampai di situ, Dasuki bercerita bahwa kondisi ibu Eny masih baik-baik saja ketika ayah Tiko angkat kaki dari kediaman mereka.
Ia menambahkan, ibu Eny merupakan sosok yang temperamen hingga beberapa tahun belakangan menderita depresi.
"Pak Susanto keluar dari rumah ini sekitar tahun 2012, kondisi buk Eny saat itu masih normal cuma memang ibu Eny ini karakternya keras, tempremen." pungkasnya.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, kesaksian berbeda diungkap seorang kuli panggul bernama Agung Sunardi.
Ia menceritakn kisah ketika ayah Tiko meninggalkan rumah mewah yang berlokasi di Komplek PLN, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur 13 tahun silam.
Agung menerangkan, orang tua Tiko tak terlihat berkonflik.
Ia ingat betul peristiwa tersebut lantaran ia menjadi kuli panggul yang ikut mengangkut barang yang dibawa mendiang.
"(Saat itu) tidak ada masalah sih. Damai-damai saja," kata Agung saat ditemui di rumah Eny dan Tiko, Senin (9/1/2023).
Kala proses pemindahan barang, Herman dan Eny sama-sama memilihkan barang yang dapat dibawa ke Madiun, Jawa Tengah.
"Kesannya damai saja tidak ada masalah.
Source | : | Kompas.com,Sripoku.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar