AKP Suherdi menyampaikan, insiden tersebut terjadi saat korban makan siang bersama kakak dan orang tuanya.
"Setelah selesai makan korban keluar rumah untuk bermain sedangkan ayahnya membersihkan bekas makan anaknya dan beres-beres rumah" kata Kapolsek AKP Suherdi, dalam rilis yang diterima TribunLombok.com, Sabtu (21/1/2023).
Sekitar 20 menit kemudian ayah korban keluar rumah untuk mencari anaknya di sekitar rumah namun tidak ditemukan.
Ia berusaha mencari lagi dan korban ditemukan dalam keadaan mengapung dengan posisi telungkup di dalam kolam kecil depan rumah mereka.
"Kedalaman kolam tersebut ±70 cm dan luas ± 2 meter" jelas AKP Suherdi.
Kemudian orang tua korban berteriak meminta tolong dan langsung mengangkat korban membawanya ke Puskesmas Wajageseng.
Namun dalam perjalanan sepeda motor yang digunakan kehabisan bensin dan korban tidak ada tanda kehidupan sama sekali, sehingga orang tua korban kembali membawanya pulang.
Menerima laporan kejadian tersebut anggota Polsek Kopang langsung turun ke TKP untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
Orang tua korban menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan menolak dilakukan outopsi yang dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan penolakan.
Sementara, ibu korban saat ini menjadi TKW di Singapura ± 1 tahun, karena kejadian tersebut ibu korban akan pulang ke Lombok.
Berdasarkan pengakuan orang tua korban, untuk sementara kolam ikan tersebut dibuat dan dipergunakan sebagai tempat kebutuhan sehari-hari untuk mencuci piring dan pakaian.
"Korban merupakan 2 bersaudara dan tinggal bersama ayahnya" tutup Kapolsek AKP Suherdi. GridPop.ID (*)
Source | : | TribunLombok.com,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar