GridPop.ID - Seorang pria mencekik pasangannya hingga meninggal dunia ketika berhubungan badan.
Pria tersebut kini telah dipenjara selama 4 tahun 8 bulan.
Usut punya usut, insiden mengerikan tersebut terjadi usai si pria mengonsumsi bir sebanyak 24 botol.
Seperti diketahui bahwa minuman beralkohol memiliki banyak dampak negatif.
Mengutip Healthline via Kompas.com, efek kesehatan jangka pendek dari konsumsi miras meliputi, kehilangan kesadaran atau kesenjangan dalam memori, kesulitan fokus atau membuat keputusan, kehilangan koordinasi, hingga sakit kepala.
Selain itu juga timbul perasaan rileks atau mengantuk, perasaan euforia atau pusing, perubahan suasana hati, perilaku impulsif, diare, serta mual dan muntah.
Kasus berikut ini bisa jadi contoh efek terlalu banyak minum alkohol.
Mengutip Suar.id, pria bernama Sam Pybus (31) mencekik wanita bernama Sophie Moss (35) hingga meninggal dunia.
Insiden tersebut terjadi saat Sam sedang berhubungan badan dengan Sophie di rumahnya di Darlington, Inggris, pada Februari 2021.
Pihak kepolisian menemukan Sophie dalam kondisi tidak responsif.
Mereka langsung melarikan Sophie ke rumah sakit.
Akan tetapi, nyawa Sophie tidak dapat tertolong.
Sementara Sam telah menghadiri Kantor Polisi Darlington untuk memberikan keterangan kepada petugas tentang kematian Sophie.
Diakui Sam, ia telah mencekik Sophie secara fatal usai diundang ke rumahnya pada dini hari.
Ternyata pria beristri itu telah meminum 24 botol bir Amstel selama 10 jam.
Richard Wright QC, jaksa penuntut, mengatakan Sophie tinggal sendirian dan memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol.
Pun Sophie memiliki masalah kesehatan fisik dan mental.
Pasangan itu telah melakukan hubungan seksual dan bertemu satu sama lain untuk berhubungan intim sekitar enam kali dalam setahun.
Selama tiga tahun lamanya, Sam dan Sophie telah saling berhubungan.
Sam tak membantah telah membunuh Sophie.
Tapi, ia mengaku tidak bermaksud menyakiti atau membuat Sophie mengalami cedera serius.
Sam akhirnya dipenjara selama empat tahun delapan bulan berdasarkan putusan di pengadilan.
Pengadilan mendengar bahwa Sam memiliki sedikit ingatan tentang keadaan aktivitas seksual di mana dia membunuhnya.
"Sophie adalah seseorang yang menderita cacat dan punya kerentanannya sendiri." ujar Hakim Paul Watson QC.
"Saya juga menemukan bahwa ini adalah kasus di mana pada saat itu Anda secara sukarela mabuk - tidak dapat menilai situasi dan mungkin berhenti ketika jelas bahwa Anda telah bertindak terlalu jauh." tuturnya.
"Sophie adalah ibu yang sangat dicintai dan kematiannya telah menghancurkan seluruh keluarganya." katanya.
Kepala Detektif Inspektur Andy Reynolds, yang memimpin penyelidikan turut menanggapi hukuman tersebut.
"Ini adalah penyelidikan yang sulit dan kompleks, dan pikiran kami tetap bersama keluarga dan teman-teman Sophie pada saat yang sulit ini." ungkapnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar