- Puasa qadha atau membayar hutang puasa wajib ini dilakukan sebelum tiba waktu ramadan berikutnya.
- Mengqadha puasa menjelang bulan ramadan diperbolehkan hingga akhir bulan syaban.
- Mengucapkan niat untuk melaksanakan puasa qadha dengan ikhlas serta benar di dalam hati, pada malam hari sebelum melaksanakan puasa qadha di keesokan harinya atau sebelum sahur.
- Berpuasa qadha, sebanyak puasa Ramadhan yang telah ditinggalkan.
- Membaca doa berbuka puasa qadha yang benar.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya Thoat Stiawan menjelaskan, berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 183 dan 184 memberikan gambaran tentang keutamaan berpuasa.
Saat Allah mewajibkan puasa, berdasarkan Surat Al-Baqarah ayat 183 dan 184, Allah menjelaskan tentang beberapa orang yang dapat meninggalkan puasa karena alasan tertentu.
"Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.
Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin," kata Thoat dilansir dari laman UM Surabaya dengan mengutip Surat Al-Baqarah:184.
Dalam ayat tersebut, menurut Thoat, Allah menjelaskan ada tiga golongan yang berpotensi memiliki hutang puasa yaitu orang yang sakit (marid), orang yang bepergian (musafir), dan orang yang tidak mampu atau berat menjalankan puasa.
“Untuk alasan sakit dan bepergian, dan alasan ini memperbolehkan seseorang meninggalkan puasa, namun dengan ketentuan membayar hutang puasa di luar bulan Ramadhan, sebagaimana maksud Surat Al-Baqarah:183. Jadi, cara membayarnya dengan berpuasa di luar Ramadhan," jelasnya.
Source | : | Kompas.com,tribunlifestyle.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar