Head of Communications, William Suhdhana dengan tegas membantah hal tersebut.
Ia menyebutkan pelatihan selama tiga hari di hotel dan dana Rp 2,5 juta bukanlah program Kartu Prakerja.
"Kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan skeptis terhadap tawaran-tawaran seperti ini," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (5/2/2023).
William melanjutkan, jika program secara resmi belum dibuka, maka besar kemungkinan bukanlah program resmi dan berpotensi merugikan masyarakat.
Terkait dengan insentif, dia menambahkan bahwa Prakerja memberikan insentif pasca-pelatihan di skema normal sebesar Rp 600.000.
Hal tersebut sesuai dengan informasi yang telah disosialisasikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Cipta Kerja.
Pihak manajemen juga menegaskan tidak ada pendaftaran Kartu Prakerja secara luring atau offline.
Melalui akun Instagram resminya, @prakerja.go.id pihak melalui akun Instagram resminya, @prakerja.go.id menegaskan hal tidak pernah menurunkan tim untuk melakukan pendaftarans ecara luring (offline) di desa, kelurahan, kecamatan, Kota/Kabupaten, atau provinsi.
"Pendaftaran hanya dilakukan melalui website resmi www.prakerja.go.id secara mandiri," tulis @prakerja.go.id, Kamis (26/1/2023) lalu.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar