"Tersangka meraba kemaluan korban, kemudian lakukan tindakan asusila, dimana saat itu sama-sama masih menggunakan pakaian," kata Safiudin, Senin (6/2/2023), dikutip TribunJatim.com dari TribunJogja.
Saifudin menerangkan, korban yang saat itu sedang tidur tak sadar ditindih oleh tersangka.
Namun, teman korban melihat apa yang dilakukan tersangka lantaran ia sempat terbangun.
Keesokan harinya, MR membangunkan AN dan memberitahu apa yang terjadi semalam.
Mendengar hal tersebut, korban marah dan menceritakan hal itu kepada orang tua serta teman-temannya.
Usai menceritakan kejadian itu, barulah terungkap ada korban lain yang sejauh ini berjumlah 20 orang.
"Namun berdasarkan informasi yang kami hitung, kurang lebih ada 20 korban. Beberapa korban sudah menginjak dewasa," kata dia.
Keseluruhan korban berjenis kelamin laki-laki dan rata-rata tetangga satu kampung dengan tersangka.
Saifudin mengatakan, perbuatan menyimpang ini sudah dilakukan pelaku sejak 2013 tapi baru intens dilakukan pada 2019.
Berdasarkan pemeriksaan, tersangka memiliki perilaku penyimpangan seksual karena sering mendapat kiriman di media sosial yang berisi video porno.
"Dari situ tersangka sering menyaksikan video tersebut, kemudian tidak bisa membendung atau menahan nafsunya dan melampiaskan nafsu bejatnya ini kepada anak-anak atau remaja masjid," terang Safiudin.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar