Saat ini, Dadang masih trauma dengan peristiwa yang hampir merenggut nyawanya itu.
"Selain ke Sumatera, saya sudah ke mana-mana, Jawa dan Bali. Sudah 16 tahun jualan kayak gini, ya namanya juga nasib mungkin harus seperti ini," ungkapnya.
Meski begitu, Dadang sangat bersyukur masih bisa kembali pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Sukawening dengan selamat.
Kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2022 silam, dimana seorang kakek berinsial HM (82) tewas dikeroyok masa.
Dilansir dari TribunJabar.id, polisi menduga pengeroyokan terjadi karena ada yang memprovokasi warga dan mengatakan korban merupakan maling mobil.
Polisi memastikan bahwa korban bukanlah seorang maling dan mobil yang dikendarainya juga merupakan mobilnya sendiri.
Diketahui HM yang sudah berusia 89 tahun itu disebut tak mendengar teriakan massa yang mengejarnya.
Dirinya, terhenti setelah ada polisi yang mengadangnya di kawasan JIEP.
"Korbannya sudah usia 89 tahun, jadi sudah tidak mendengar dengan baik. Kami dapat informasi dari hasil pemeriksaan saya dengan anak korban beliau bahwa korban sudah uzur, sudah 89 tahun, jadi enggak denger kalau ada teriakin seperti itu," terang Ahsanul.
Ahsanul juga menyebut bahwa ada pihak yang sengaja melakukan provokasi itu dan diduga merupakan pemotor yang ditabraknya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar