"Ide dan rencana waktu itu disampaikan pas liburan waktu temen-temen pulang ke rumah masing-masing (di kampung halaman)," ujar Tazkiya.
"Jadi, sambil mereka pulang sambil kalo balik ke Yogyakarta sekalian bawa baju SMA-nya gitu," tambahnya.
Tazkiya mengutarakan, ketika hari H kuliah mengenakan seragam SMA, Prof Rijanta menunjukkan ekspresi terkejut, seperti yang terekam dalam video.
Rijanta sempat menoleh ke kanan-kiri ketika masuk ke kelas dan ia juga sempat melihat ke luar ruangan dengan ekspresi kaget.
Mahasiswa yang melihat ekspresi Rijanta sempat tertawa dan terlihat suasana di dalam kelas begitu cair.
Dosen di Departemen Geografi Pembangunan tersebut, kata Tazkiya, beberapa kali memfoto situasi kelas.
Rijanta beralasan mengambil beberapa foto kelas yang berisi mahasiswa mengenakan seragam SMA untuk dibagikan ke grup WhatsApp dosen.
"Karena kita pakai baju SMA serasa ngajar anak SMA, kayak beliau panggil kami anak-anak dan sebagainya," ungkap Tazkiya.
Sementara itu, ekspresi yang tidak jauh berbeda juga ditunjukkan Prof Rini Rachmawati.
Pada saat itu, Rini sedang mengajar mata kuliah Pengantar Perencanaan Pembangunan Wilayah.
"Seragam (SMA) dipakai sepanjang hari Rabu itu, karena kebetulan kami juga ada dua kelas yang bareng-bareng satu angkatan ikut semua," tutur Tazkiya.
Source | : | Kompas.com,Bangkapos.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar