GridPop.ID - Nasib menyedihkan dialami oleh pasangan pengantin baru ini.
Belum sempat melangsungkan bulan madu, pengantin baru ini justru harus menerima kenyataan pahit setelah alami musibah ini.
Bahkan suami sampai koma dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Kejadian ini dialami oleh pasangan bernama Matt dan Danielle ini.
Pasalnya, di usia pernikahan yang masih sangat muda yakni 7 bulan, keduanya justru mengalami insiden mengerikan.
Matt dikabarkan mengalami kecelakaan parah saat mengendarai sepeda motornya bersama Danielle.
Diwartakan GridPop.ID pada 14 Desember 2019 silam, motor yang dikendarai Matt saat itu menabrak mobil yang sedang parkir sembarangan.
Melansir ABC News (7/4/2015) tragedi mengerikan itu menimpa Matt di tahun 2010 saat ia masih berusia 24 tahun.
Peristiwa ini membuat Matt mengalami patah tulang dan trauma otak yang parah.
Setelah 9 hari dirawat di rumah sakit, dokter memberi tahu Danielle kabar yang lebih buruk lagi.
Dokter mengatakan, suaminya memiliki 90% kemungkinan untuk tak bisa sadar lagi.
Selama dirawat Matt terus menggunakan alat bantu medis agar tetap bertahan.
Dokter pun sampai menyarankan Danielle untuk rela melepas alat bantu di tubuh Matt, melansir LifeBuzz.
"Dokter menyarankan kami untuk melepas alat bantu medis dan merelakan kepergian Matt karena ia tak akan bisa bangun lagi.
Aku ingin memberinya dukungan.
Kami tidak punya kesempatan untuk memulai kehidupan bersama, aku hampir saja menyerah," ujar Daniella.
Meski dalam kondisi seperti itu, Danielle berusaha menjaga kesetiaannya pada sang suami.
Selama 3 bulan, Matt yang dirawat dalam kondisi koma di rumah sakit hanya menunjukkan progres yang sangat kecil.
Akhirnya ia pun dibawa pulang ke rumah agar bisa dirawat selama 24 jam oleh istri dan ibunya.
Matt hanya bisa makan melalui selang, mengkonsumsi hampir 20 obat dan menjalani terapi.
Danielle dan ibunya secara teratur juga merubah posisi tidur Matt untuk menghindari timbulnya luka.
Pada suatu hari, setelah 2 tahun tak sadarkan diri, sebuah keajaiban akhirnya datang menghampiri Matt.
"Kami menyadari Matt berusaha untuk berbicara, seperti sebuah bisikan," jelas Danielle.
Danielle mencoba meletakkan sebuah topi di tangan Matt dan meminta suaminya untuk memakai topi tersebut.
Setelah memintanya berulang kali, sang suami meraih topi tersebut.
Tak hanya itu, ia juga berhasil mengatakan hal yang membuat haru.
"Aku sedang mencoba!" ucap Matt.
Baca Juga: Panen Berkah Pasca Asuh Cipung, Sus Rini Beri Jawaban Bijak saat Ditawari Endorse Oleh Raffi Ahmad
Setelah kejadian itulah, kondisi Matt semakin menunjukkan kemajuan.
Meskipun sudah sadar, Matt harus menghadapi berbagai kesulitan lantaran ia kehilangan semua ingatannya, termasuk tentang pernikahannya.
Namun, Danielle dengan sabar terus berusaha memulihkan Matt.
Ia mulai belajar melakukan aktivitas sehari-hari dari nol.
Setelah menjalani berbagai terapi dan pengobatan, kondisi Matt semakin membaik.
Matt masih memiliki kepribadian yang sama dan tak segan menunjukkan perasaannya.
"Saya bahagia menikah dengannya (Danielle)," ujar Matt dilansir dari ABC News, Selasa (7/4/2015).
Sempat menggunakan kursi roda dalam jangka waktu yang lama, kini Matt sudah bisa berdiri dengan kedua kakinya sendiri.
Matt juga sudah bisa menikmati kebahagiaannya bersama sang istri, Danielle.
Apa yang Terjadi pada Seseorang Saat Koma?
Dilansir oleh kompas.com melalui Traditions Health, kondisi koma terjadi ketika seseorang memiliki sedikit aktivitas di otaknya.
Pasien koma tidak dapat menanggapi sentuhan, suara, dan rangsangan lainnya.
Mereka tidak bisa berkomunikasi dengan cara apa pun. Untuk menentukan seseorang dalam keadaan koma, dokter menggunakan The Glasgow Coma Scale atau Skala Koma Glasgow.
Skala Koma Glasgow adalah skala dari 3 sampai 15 yang digunakan untuk menilai kesadaran seseorang dalam tiga kategori berbeda, yaitu respons membuka mata, respons verbal, dan respons motorik.
Semakin rendah skornya, semakin tidak sadar pasien itu. Artinya, skor 15 dimiliki orang yang benar-benar sadar, sedangkan skor 3-8 menunjukkan pasien koma.
Pasien yang matanya terbuka dan mampu berkedip akan mendapatkan skor respons membuka mata maksimal, yaitu 4.
Skor 3 untuk mereka yang hanya bereaksi terhadap rangsangan dan skor 2 menunjukkan mata yang merespons rasa sakit. Skor 1 menunjukkan tidak ada reaksi sama sekali pada mata.
Respons verbal memiliki skor penilaian dari 5 untuk orang yang ucapannya memiliki arti sampai 1 yang ditujukan jika tidak ada respons.
Skor 2-4 menunjukkan pasien memberikan respons verbal dengan bingung, tidak tepat, atau tidak dapat dipahami.
Skor respons motorik berkisar dari 1-6 untuk menguji respons pasien terhadap rasa sakit dan rangsangan fisik lainnya.
Dilansir dari Philly Voice, tubuh orang koma masih berfungsi secara normal meskipun ia tidak bereaksi pada rangsangan.
Meski begitu, orang koma mungkin saja masih bisa mendengar apa yang terjadi di sekitar mereka.
Otak mereka mungkin masih bisa menangkap suara dari orang lain, terutama yang dicintai.
Beberapa pasien koma mengalami peningkatan aktivitas otak saat dibacakan atau diajak menonton televisi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa berbicara dan dipegang orang yang dicintai dapat membantu mereka pulih.
Orang yang koma bahkan bisa menangis, tertawa, atau menunjukkan gerakan spontan lain meskipun tidak sadar akan lingkungan sekitarnya. GridPop.ID (*)
Baca Juga: Tips Hidup Pilih Sikat Gigi yang Mampu Hempas Sisa Makanan di Sela Gigi, Gak Harus Mahal!
Source | : | GridPop.ID,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar