GridPop.ID - Beberapa keluarga korban terdampak kebakaran depo pertamina plumpang menolak uang yang diberikan pihak PT Pertamina.
Acep Hidayat (53) salah satu keluarga korban tewas menolak uang pemberian PT Pertamina sebesar Rp 40 juta.
Diketahui ada empat anggota keluarga Acep yang meninggal akibat kebakaran depo pertamina Plumpang.
Saat dirinya memutuskan untuk menolak uang duka, pihak perusahaan membisikkan untuk mengabaikan berita yang beredar.
Berita yang dimaksud, kata Acep, ialah soal beberapa keluarga korban tewas yang sebelumnya menerima Rp 10 juta beserta surat berisi larangan menggugat Pertamina.
"Kan sebelumnya saya sudah tahu yang ramai itu soal almarhumah ibu Iriana," kata Acep dilansir dari Tribunnewsmaker.com.
"Ya karena saya nggak ambil, jadi pas ditawarkan uang itu dia bilang, jangan percaya dengan berita-berita hoax. Cuman istilahnya saya nggak ambil pusing gitu," sambungnya.
Acep mengungkapkan, uang beserta surat pernyataan ditawarkan pihak Pertamina saat proses penyerahan jenazah di RS Polri.
Dalam surat pernyataan itu, terdapat beberapa poin yang salah satunya membuat keluarga berat hati untuk menandatanganinya.
Poin tersebut berisi tulisan bahwa pihak keluarga tidak boleh menuntut atau menggugat Pertamina Group setelah menerima uang.
"Itu yang jadi pertanyaan kita. Ada tulisan tidak boleh menggugat, cuman belum tercoret. Jadi dia ngasihnya polos, berbentuk form. Nama, dll, cuman yang poin 3 itu belum dicoret," kata Acep.
Ia juga menyebutkan surat yang diberikan tidak dilengkapi dengan kop perusahaan di bagian atasnya.
"Satu, tidak menggunakan kop surat, dua ada di poin 3 yang menyatakan tidak menggugat perusahaan Pertamina Group," ucap Acep.
Selain Acep ada juga Irianto salah satu anggota keluarga korban yang tewas.
Irianto adalah sosok yang mengungkap fakta terkait pemberian uang santunan dari PT Pertamina.
Melansir Kompas.com, Irianto merupakan anak dari Iriana (61). Ibundanya adalah salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Diakui Irianto dirinya dipanggil usai membocorkan surat pernyataan agar tidak menuntut pertamina soal kebakaran yang terjadi.
"Orang saya gara-gara kayak gitu, saya dipanggil sama orang Pertamina. Saya disuruh datang ke sana," kata Irianto.
"Kan sudah di-up, kan adik saya dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, masih dirawat. Gara-gara saya ngomong kayak begitu, Rumah Sakit Pusat Pertamina pengin saya datang ke sana. Maksudnya apa? Kan enggak jelas juga," imbuh dia.
Meski begitu, Irianto menegaskan bahwa saat ini ia belum memenuhi panggilan tersebut.
Panggilan tersebut datang setelah pihak yang diduga dari Pertamina menghubungi adiknya, Sulistiawaty.
"Dia teleponnya ke adik saya. Adik saya sudah ketakutan saja, takut adik saya enggak diurus di sana, sama orang-orang Pertamina gara-gara saya bocorin itu," ungkap Irianto.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar