Trieu dan suami merasa patah hati, memohon Thach Phuong untuk tidak mengambil putranya, karena hanya itu yang mereka miliki.
Thach Phuong sangat simpatik tetapi juga patah hati.
Sebagai seorang ibu, dia memahami rasa sakit kehilangan seorang anak, dan bahkan lebih berterima kasih kepada keluarga Trieu karena telah membesarkan putranya menjadi manusia yang berkecukupan.
Akan tetapi ia juga ingin putra kandungnya kembali.
Sementara kedua keluarga bingung, Trieu dan istrinya menerima telepon yang memberitahukan bahwa Trieu Quan mengalami kecelakaan lalu lintas dan baru saja dirawat di rumah sakit.
Keluarga Trieu dan Thach Phuong segera pergi ke rumah sakit. Untungnya kondisi Trieu Quan tidak terlalu parah.
Karena harus kembali ke Fujian untuk mengunjungi suaminya, Thach Phuong memutuskan untuk meninggalkan sepucuk surat untuk Trieu Quan.
"Nak, apakah kamu tahu bahwa aku sangat merindukanmu? Ketika aku melihat tanda lahir di pinggang, aku tahu kamu adalah anak kandungku.
Melihat kamu diperlakukan dengan sangat baik oleh orang tua angkatmu, aku sebagai ibu kandungmu tidak dapat melakukan apa pun untukmu, aku merasa sangat menyesal.
Kembalilah ke keluargaku tetapi aku yakin kamu akan hidup baik dengan orang tua angkatmu.
Saat ini ayahmu di rumah sakit, aku harus merawatnya. Ketika kamu sembuh, bisakah kamu datang mengunjungi kami? Maukah kamu memanggilku ibu?"
Ketika bangun, Trieu Quan membaca surat ini, juga mendengar orang tua angkatnya menjelaskan keseluruhan cerita.
Dia menyadari bahwa dia ternyata adalah anak hilang, diadopsi pada usia muda tetapi tanpa ingatan.
Ketika dia pulih sepenuhnya, Trieu Quan memutuskan menemui orang tua kandungnya untuk bersatu kembali dengan mereka.
Dia terus tinggal di Guangzhou di sebelah orang tua angkatnya tetapi selalu berhubungan dengan orang tua kandungnya, dia memiliki dua keluarga mulai sekarang.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "Bak Sinetron, ART Syok Ternyata Putra Majikannya adalah Anak Kandungnya yang Hilang: Ada Tanda Lahir"
Source | : | TribunStyle.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar