GridPop.ID - Prilly Latuconsina tampak tak sabar menanti kedatangan bulan suci Ramadan 2023.
Pasalnya bulan suci Ramadan 2023 sudah tak lagi dibatasi dengan pandemi.
"Wah, Ramadan tahun ini akan berbeda karena kita sudah bisa bukber. Kalau kemarin-kemarin susah itu bukber ya," ujar Prilly Latuconsina dilansir dari TribunJakarta.com.
Kondisi yang sudah melonggar ini membuat Prilly Latuconsina semangat.
"Mungkin makna Ramadan tahun ini kembali melestarikan kebersamaan bersama orang-orang yang kita sayang,
saling silaturahmi dengan orang yang kita sayang, karena Alhamdulillah kita di sini sudah bisa berdampingan sama Covid, Alhamdulillah sudah enggak takut kayak kemarin," tandas Prilly.
Prilly Latuconsina bahkan sampai mengosongkan jadwal syutingnya selama sebulan penuh saat bulan puasa.
"Ya Allah, kangen banget ngumpul sama teman-teman, ngabuburit kita kan enggak bisa ngabuburit kemarin-kemarin. Kangen ngabuburit, sahur ngumpul sama teman-teman di satu rumah.
Syuting sampai tanggal 5 April sampai Mei aku meliburkan diri dari pekerjaan karena aku ingin menikmati puasa," jelas artis 27 tahun itu.
Baca Juga: Beda Usia 11 Tahun, Prilly Latuconsina Sebut Dikta Tipe Kriteria Pria Idamannya: Masuk kok
Sebagai informasi tambahan Awal Ramadan 2023 diprediksi akan berjalan serentak, baik pemerintah, Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU).
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, awal Ramadhan 2023 yang serentak ini sesuai metode wujudul hilal dan MABIMS.
MABIMS adalah kependekan dari Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Dalam hal ini, MABIMS merupakan pertemuan tahunan Menteri-menteri Agama atau menteri yang bertanggung jawab dalam urusan masalah agama keempat negara tersebut.
Kendati demikian, awal Idul Fitri 2023 berpotensi akan berbeda.
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan, posisi Bulan di Indonesia pada Selasa (21/3/2023) masih berada di bawah ufuk atau belum ijtimak.
Menurutnya, posisi Bulan baru atau ijtimak baru akan terjadi pada Rabu (22/3/2023) yang bertepatan dengan 30 Syakban.
Dengan demikian, hal ini telah memenuhi kriteria wujudul hilal yang menjadi pedoman Muhammadiyah.
Karena itu, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis (25/3/2023), berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.
Sementara kriteria baru MABIMS yang mensyaratkan tinggi Bulan minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, juga dapat terpenuhi di Indonesia ketika waktu Maghrib.
Berdasarkan kriteria wujudul hilal dan MABIMS, maka awal puasa atau 1 Ramadhan 1444 Hijriah diprediksi akan terjadi bersamaan, yakni 23 Maret 2023 yang jatuh pada hari Kamis.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar