Lebih lanjut Iman menjelaskan, awal mula pertemuan DA dengan RD berawal dari berlangganan ojek online.
RD yang merupakan anak rantau dari Medan ini sering memesan jasa DA untuk diantar ke tempat kerja.
Karena merasa cocok dan nyaman, keduanya kemudian berkenalan dan berlanjut tinggal bersama di apartemen.
"Si korban pekerjaan sehari-harinya translator bahasa mandarin, untuk si pelaku pertama kali mengenal korban, karena korban pesan Grab kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok langganan kemudian mereka tinggal bersama-sama, empat bulan," ungkapnya.
Namun pada Selasa (14/3/2023) malam, keduanya terlibat pertengkaran di dalam apartemen yang sudah mereka tempati selama 4 bulan.
Pelaku kemudian tak terima atas sikap korban.
Ia pun tak bisa lagi membendung amarahnya hingga membuat pelaku gelap mata pada malam itu.
DA membunuh RD dengan menggunakan senjata tajam pisau yang diambil dari dapur.
Ia menghunuskan pisau ke leher dan tubuh korban hingga meninggal dunia.
Pelaku pun ketakutan dan panik harus menghilangkan jejak agar tidak ketahuan.
DA kemudian mencari cara untuk membungkus jasad korban.
Baca Juga: Sudah Rencanakan Pembunuhan, Ini Motif Pelaku Mutilasi Ibu Tunggal di Sleman, Yogyakarta
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar