“Saya memikirkan Lucas dan menangis sekitar sepuluh kali sehari. Saya mengalami depresi dan kegelisahan, tetapi saya merasakan kematian anak saya dan saya tahu saya harus menghadapinya.”
“Teman dan keluarga saya memberi tahu saya bahwa ini bukan salah saya, tetapi saya terus memikirkannya hingga saya tidak tidur.”
Dilansir dari laman kompas.com, perlu diketahui, posisi tidur tengkurap bisa berbahaya dan menimbulkan risiko kesehatan pada bayi yang baru berusia 1-4 bulan.
1. Meninggal mendadak
Bayi tidur tengkurap di rentang usia tersebut bisa meningkatkan risiko sindrom bayi meninggal mendadak, atau dalam bahasa medis disebut sudden infant death syndrome (SIDS).
Berdasarkan riset the American Academy of Family Physicians, tidur tengkurap meningkatkan risiko bayi untuk mengalami kesulitan bernapas.
Jika bayi kesulitan bernapas, maka bayi tidak bisa mendapatkan oksigen dan berpotensi mengalami keracunan karbondioksida, atau juga disebut hiperkapnia.
Hipotesis lain menyebutkan, perkembangan bagian otak bayi yang berperan untuk membangunkan diri sendiri, ketika berada dalam situasi berbahaya belum sempurna.
Maka dari itu, jangan biarkan bayi tidur tengkurap. Sebab diyakini bayi yang tidur tengkurap akan memeroleh asupan oksigen yang lebih rendah.
Studi yang diterbitkan Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine mengungkap, bayi yang tidur tengkurap berisiko mengalami kesulitan saat mengangkat dan memutar kepalanya dari posisi tengkurap.
Akibatnya, jalur pernapasan bayi menjadi terhalang. Bayi kesulitan bernapas dan meninggal mendadak.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar