7. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK bisa menyebabkan lebih dari sekadar rasa sakit ketika buang air kecil, tetapi juga bisa menyebabkan rasa sakit pada vagina atau area panggul.
Jika kamu mengalami ISK ketika berhubungan intim, kamu lebih mungkin mengalami iritasi dan peradangan tambahan.
8. Vaginismus
Ini adalah kondisi di mana otot antara lubang vagina dan anus menegang tanpa disengaja.
Vaginismus bisa menyebabkan penetrasi menjadi lebih sulit dan menimbulkan rasa sakit selama atau sesudah berhubungan intim.
Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dijalani antara lain terapi fisik, biofeedback, dilator vagina, hingga psikoterapi perilaku.
9. Konsumsi obat-obatan
Alat kontrasepsi, misalnya, dapat menekan kadar hormon alami.
Kondisi itu menyebabkan jaringan di vagina menjadi lebih tipis dan lebih kering.
Jika ini adalah penyebab nyeri yang kamu rasakan, cobalah melakukan foreplay lebih lama atau menggunakan lebih banyak pelumas agar tidak mengalami rasa sakit akibat gesekan setelah berhubungan intim.
Kapan perlu ke dokter?
Beberapa penyebab nyeri vagina bisa diatasi sendiri di rumah.
Misalnya, penyebab terkait kurangnya lubrikasi bisa diatasi dengan menggunakan lebih banyak pelumas atau melakukan foreplay lebih lama.
Namun, pada beberapa kondisi kamu mungkin perlu berkonsultasi ke dokter.
Jika rasa nyeri bertahan lebih lama dari dua hari, mengalami pendarahan atau munculnya flek yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan membantu melakukan diagnosa dan memberikan perawatan yang tepat.
Semakin segera kamu melakukan perawatan akan semakin besar kemungkinan untuk mencegah komplikasi yang lebih jauh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Sepelekan, Vagina Lecet Usai Bercinta Mungkin karena 9 Hal Ini"
Baca Juga: Dijamin Bikin Betah di Ranjang, Ini 5 Cara Alami bagi Wanita untuk Tingkatkan Gairah Bercinta
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar