Itulah kisah unik sahabat Nabi yang bertemu dengan ikan paus ketika perjalanan.
Rasulullah pun ikut memakannya dan menyebutnya sebagai rezeki. Ikan paus itu sendiri sudah mati saat ditemukan.
Wallahu a'lam.
Sebagai informasi tambahan saja, dalam dunia kesehatan mengonsumsi daging bangkai dengan alasan apapun sangat tidak dibenarkan.
Mengutip artikel Kompas.com, Pertama adalah parasit atau bakteri yang tidak secara langsung membuat hewan mati, namun berbahaya bagi manusia.
"Yang paling terkenal tentu Tifus, Salmonella. Makanya makan telur mentah atau ayam mentah mending dipikir seribu kali. Telur dan daging ayam adalah media terbaik buat kembang biak kuman Tifus," jelasnya.
Sementara yang kedua, adalah penyakit yang membuat hewan bersangkutan mati.
Misalnya TBC, septikemi (infeksi menyeluruh dalam darah), pneumonia, tumor/kanker, peritonitis (infeksi rongga perut) yang terjadi di hewan ternak seperti sapi.
Bisa juga seperti virus flu babi yan menewaskan banyak babi di Sumatera Utara.
"Memang ada jenis-jenis penyakit hewan yang tidak menulari manusia, tapi bukan berati kita anggap enteng," sebutnya.
Ia pun mencontohkan virus flu burung yang semula tidak banyak diketahui masyarakat.
Namun seiring berjalannya waktu, sistem imun manusia menurun akibat kebiasaan hidup yang tidak teratur, virus ini pun dengan mudah menyerang manusia.
"Jadi yang terbaik mengonsumsi hewan tentu yang sudah terverifikasi oleh keamanan pangan, dalam hal ini kita beli dari rumah penyembelihan resmi yang biasanya para penjual ayam atau daging di pasar mendapat pasokannya dari sana," imbuh dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar