GridPop.ID - Kisah asmara pasangan ini sempat mencuri perhatian.
Bahkan, banyak yang mencibir apa yang dilakukan oleh wanita ini.
Bagaimana tidak? wanita ini nikahi pria kembar yang membuatnya memiliki 2 orang suami.
Wanita ini juga punya cara tak terduga untuk puaskan 2 suaminya di ranjang.
Dilansir oleh GridPop.ID dari eva.vn pada (16/9/21), Marie Josiane, seorang wanita muda dari Rwanda, sebuah negara kecil di Afrika timur, menikah dan tinggal dengan dua saudara kembar.
Kisah aneh wanita ini menjadi bahan perbincangan dan perdebatan komunitas online dan masyarakat sekitar.
Media lokal melaporkan bahwa perjalanan pernikahan aneh Marie dimulai ketika dia bertemu dan jatuh cinta dengan salah satu saudara kembar pria ini.
Selama proses pacaran, Marie tidak tahu bahwa pacarnya memiliki saudara kembar dan pacarnya tidak pernah memberitahunya tentang hal itu.
Selain itu, Marie belum pernah melihat si kembar bersama.
Suatu hari, Marie sedang dalam perjalanan untuk berkencan ketika dia bertemu dengan saudara kembar pacarnya.
Karena mereka seperti dua tetes air, Marie mengira itu pacarnya, jadi dia pergi untuk memeluk dan mencium seperti biasa tanpa mengetahui bahwa itu bukan kekasihnya.
Tanpa diduga, adik kembak kekasihnya ini tidak bisa menahan cinta Marie yang begitu kuat dan akhrinya jatuh cinta padanya.
Mulai saat itu, hubungan cinta multilateral antara Marie dan si kembar muncul.
Hingga suatu hari, ketika dia bertemu dengan dua orang kembar ini bersama, Marie terkejut ketika dia menyadari bahwa dia telah berkencan dengan dua pria yang berbeda tetapi memiliki penampilan yang sama.
Sekalipun itu kekasihnya, Marie tetap tidak bisa membedakan kedua sepupu itu.
Ketika cinta saat itu terlalu dalam, mereka bertiga memutuskan untuk tetap bersama.
Marie benar-benar bahagia dan puas dengan keputusannya untuk menikah pada saat yang sama sebagai anak kembar.
Anehnya, si kembar ini juga setuju untuk berbagi istri.
Baca Juga: Kepincut Gadis 16 Tahun, Pria 55 Tahun Nikah Lagi Setelah 8 Kali Cerai, Kisahnya Viral
Awalnya, pernikahan ini banyak mendapat gosip dan keluhan dari tetangga dan warga desa, bahkan kritik dan makian.
Hal ini sempat membuat Marie tertekan dan kelelahan untuk beberapa saat.
Namun, dia kemudian belajar untuk mengabaikan kata-kata itu dan menjalani kehidupan yang dia inginkan.
Sejauh ini, Marie dan suami kembarnya telah bersama selama 2 tahun.
Mereka tinggal di rumah yang sama, tetapi si kembar tidak pernah cemburu, bertengkar, atau berdebat tentang istri yang sama.
Wanita ini rela bergiliran untuk berhubungan dengan suami demi puaskan 2 prianya di ranjang.
Mereka pun membagi jadwal secara bergiliran untuk bercinta.
Jika hari ini sang kakak ingin "berhubungan intim" dengan istrinya, sang adik akan tidur di kamar lain dan sebaliknya.
Saat ini, ketiga orang tersebut sedang menantikan anak pertama mereka untuk membangun keluarga yang lebih utuh dan utuh.
Bahayan Nekat Gonta-ganti Pasangan Berhubungan Intim
Gonta-ganti pasangan dalam berhubungan intim adalah perilaku yang tidak baik.
Perilaku seks yang tidak sehat itu akan menimbulkan dampak serta bahaya bagi seseorang tersebut.
Apa dampak yang ditimbulkan akibat itu.
Bahayanya gonta ganti pasangan berhubungan intim, seksolog dokter Boyke sarankan ini.
Demikian diungkapkan oleh dokter Boyke dalam kanal YouTube Sonora FM diunggah pada 31 Maret 2021.
Dilansir oleh bangkapos.com dari Hellosehat, dampaknya meningkatkan risiko HIV, infeksi menular seksual, memicu perilaku berisiko dan memicu depresi dan kekerasan dalam hubungan.
Risiko penularan HIV lebih tinggi pada orang-orang yang yang berhubungan seksual dengan lebih dari dari satu pasangan.
Semakin banyak pasangan yang Anda miliki, maka semakin besar kemungkinan salah satu di antaranya telah terinfeksi HIV dan tidak menyadarinya.
Untuk menurunkan angka infeksi HIV, CDC menyarankan agar setiap orang hanya berhubungan seksual dengan satu orang pasangan.
Orang-orang yang sering gonta-ganti pasangan juga tidak luput dari risiko penularan infeksi menular seksual.
Infeksi menular seksual tidak boleh dianggap sebelah mata karena penyakit ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Sebuah penelitian jangka-panjang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan psikologis, jumlah pasangan, kecenderungan melakukan perilaku berisiko, dan penyalahgunaan zat adiktif.
Hasilnya, orang yang sering gonta-ganti pasangan diketahui cenderung lebih mudah ketergantungan terhadap zat adiktif.
Risikonya pun turut meningkat seiring bertambahnya jumlah pasangan seksual.
Kecenderungan untuk gonta-ganti pasangan berpotensi membuat Anda melakukan hal-hal yang lebih berisiko dan berbahaya.
Siklus ini akan terus berjalan dan mengakibatkan rasa rendah diri, ketidakharmonisan dalam hubungan, bahkan depresi.
Memiliki lebih dari satu pasangan juga akan membuat Anda kesulitan mempertahankan hubungan yang Anda jalani.
Penyakit menular seksual menjadi hal yang penting untuk diperhatikan pada saat sudah melakukan hubungan seksual yang aktif, terlebih jika adanya pergantian pasangan. GridPop.ID (*)
Source | : | Bangkapos.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar