Bila rumah itu dijual, maka Jajang akan kehilangan keluarga tapi jika rumah tersebut tidak dijual maka keluarganya akan bertambah.
"Rumah ini dijual mengurangi keluarga, kalau tidak dijual nambah keluarga" terang Jajang dikutip dari YouTube Hardi ArtVenture.
Lihat postingan ini di Instagram
Sejak rumahnya viral, Abah Jajang mengaku ada banyak orang yang datang berkunjung bahkan berkemah di halaman rumahnya.
Ahmad Johan (30), suami dari cucu Abah Jajang mengatakan, keluarganya tidak mematok tarif bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke rumah Abang Jajang.
"Enggak (mematok tarif) itu mah, silaturahmi bebas. Tergantung mau ngasih atau enggak mah terserah aja," tutur Ahmad kepada Kompas.com, Senin (3/4/2023).
Menurut Ahmad, selama ini banyak pengunjung yang berbagi hati memberikan sejumlah uang kepada Abah Jajang tanpa diminta.
"Kalau yang baik ya Abah mah sering dikasih enggak sedikit, ada yang Rp 100.000, ada yang Rp 150.000," kata dia.
"Alhamdulillah, itu tergantung orangnya. Bebas mau silaturahmi. Abah mah enggak minta," imbuh Ahmad.
Pengunjung yang datang mungkin hanya perlu membayar biaya parkir yang akan diamankan oleh Karang Taruna setempat.
"Paling parkir aja. Parkir juga seikhlasnya aja," terangnya.
Ahmad mengaku keluarganya tidak ingin memanfaatkan situasi usai rumah Abang Jajang viral di media sosial.
Menurut Ahmad, sejak viral, banyak pengunjung yang datang ke rumah Abah Jajang. Selain bersilaturahmi, mereka juga bisa menginap di rumah Abah.
"Banyak yang main, bisa nginep juga, eh ternyata banyak yang ke sini, main lagi, eh viral lagi," ucapnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sripoku.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar