Pria umumnya memiliki daftar rincian pengalaman seks masa lalunya,” jelasnya.
Pria memilih hal tersebut kemungkinan karena istri dinilai tak bisa memuaskan fantasinya.
Apabila hal itu dilakukan secara terus-menerus, maka tergolong tidak wajar dan membahayakan hubungan suami istri.
Fokus utama dari masalah ini, menurut Petra yakni sejauh mana kecanduan pasangan terhadap tayangan porno.
Sehingga dapat diukur kemampuannya mengendalikan kebiasaan buruk itu.
Dampak negatif yang dirasakan secara nyata adalah ketika kebiasaan tersebut membuat suami menghindari keintiman dan tertutup akan masalah seksual yang berujung pada keharmonisan rumah tangga.
Alasan lain yakni, pria memang lebih terangsang oleh stimulasi visual.
Istri biasanya dianggap tak pandai membaca situasi kapan harus berganti gaya bercinta serta bagaimana menemukan titik g-spot serta kepuasan sesungguhnya.
Penelitian dari Universitas Chicago pada tahun 2013 juga menyimpulkan bahwa pria adalah makhluk imajiner dengan fantasi begitu 'nakal' seakan menuntut mereka bersikap layaknya aktor porno dalam kehidupan sehari-hari.
Suami cenderung merasa tak nyaman dalam mengeluarkan sifat di ranjang apabila istri bersikap tertutup dan pemalu.
Petra membagi kebiasaan banyak pria sekarang ini dalam beberapa tingkatan.
Baca Juga: Mandi Bareng Pasangan Bemanfaat untuk Kesehatan Mental, Pasutri Jangan Malu
Source | : | Kompas.com,Nova.ID |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar