GridPop.ID - Hubungan intim adalah aktivitas seksual yang rutin dilakukan oleh pasangan suami istri.
Namun hal tersebut tak selamanya benar.
Pasalnya, beberapa pasangan mengaku mulai jenuh untuk melakukan hubungan intim.
Yap, tidak dapat dipungkiri jika seiring berjalannya waktu, hubungan seksual antara pasangan suami-istri dapat menurun.
Apalagi bagi mereka yang sudah menikah dengan jangka waktu yang cukup lama.
Menurut survei sosial umum yang dilakukan pada tahun 1999 hingga 2014, responden menyatakan bahwa jumlah rata-rata hubungan seksual mereka dalam setahun telah berkurang dari waktu ke waktu.
Kendati demikian, penurunan hubungan seksual yang dialami oleh pasangan suami-istri tidak terjadi begitu saja dan bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor yang kompleks.
Seperti yang dijelaskan oleh dokter spesialis urologi dan ahli pendidikan seksual Dr Rena Malik bahwa menurunnya hubungan seks di antara pasangan suami-istri tidaklah sederhana.
Memiliki anak dan banyak kesibukan lain
Melalui channel YouTube miliknya, Dr Malik mengatakan, orang-orang yang paling banyak mengalami penurunan hubungan seks adalah mereka dengan usia paruh baya yang memiliki anak usia sekolah.
"Itu masuk akal karena kita punya anak untuk diurus, kita bekerja, dan juga harus mengelola rumah tangga. Jadi, kita kurang punya waktu untuk keintiman," terangnya. Dia pun melanjutkan bahwa beberapa orang yang memasuki usia lanjut (lansia) — di mana anak-anak mereka sudah mulai mandiri — bisa mengalami penurunan gairah untuk berhubungan seks.
Baca Juga: Jarang Berhubungan Intim Gegara Sibuk? Mending Ikuti 5 Tips Seks saat Sibuk Berikut Ini
Sementara itu, faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian ini termasuk beberapa orang yang tidak memiliki pasangan jangka panjang dan orang-orang yang memiliki pasangan jangka panjang tapi masih belum ingin berhubungan seks.
Malik berspekulasi bahwa ini mungkin disebabkan karena adanya pergeseran budaya dan teknologi sejak tahun 1999.
"Sekarang sudah lebih banyak pilihan hiburan di luar sana daripada 20 tahun yang lalu dan juga ada penurunan kebahagiaan, serta peningkatan depresi," tambahnya.
Berkembangnya alternatif seks
Menariknya lagi, penelitian di negara lain seperti Inggris dan Australia juga menemukan bahwa frekuensi seks tampaknya menurun karena semakin berkembangnya alternatif seks.
Misalnya, penggunaan sex toys yang bisa membuat orang-orang masturbasi dan merasa terpenuhi tanpa harus melakukan hubungan seksual.
Di samping itu, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa semakin banyak remaja atau generasi muda yang belum menikah memutuskan untuk tidak terlibat dalam aktivitas seksual apa pun.
Ini bisa jadi karena kemudahan akses ke konten seksual online, serta pandangan yang berkembang tentang seksualitas dan gender di antara orang-orang muda (misalnya seseorang yang diidentifikasi sebagai aseksual).
Malik pun mencatat bahwa ada juga kesadaran yang lebih tajam akhir-akhir ini tentang konsekuensi seks seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual, serta dampak emosional dan psikologis yang dapat ditimbulkannya.
Dan akhirnya, secara praktis, ada masalah ekonomi karena lebih sedikit orang yang mampu membeli tempat tinggal sendiri dan memiliki penghasilan yang cukup.
"Meski orang-orang cenderung mengalami penurunan hubungan seksual, tapi itu tidak menentukan kepuasan mereka dan juga belum terlihat apakah itu dapat menurunkan tingkat kelahiran," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Minat Orang Berhubungan Seks Bisa Turun dari Waktu ke Waktu"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar