GridPop.ID - Kasus perselingkuhan yang dilakukan om dengan keponakannya ini sempat menjadi sorotan.
Dilansir dari laman kompas.com, salah satu pemicu terjadinya perselingkuhan karena faktor situasional dan peluang.
Jika ada kesempatan untuk menipu dan memanipulasi, seseorang juga bisa melakukan tindakan pengkhianatan.
Misalnya, saat lawan jenisnya sering bertemu dan melakukan proyek bersama secara intens.
Ini juga membuka peluang untuk berselingkuh jika keduanya mengungkapkan minat dan ketertarikan.
Kasus perselingkuhan karena peluang itulah yang dilakukan oleh om dan keponakan ini.
Melansir dari laman sosok.id, sebuah video perselingkuhan, telah viral di sosial media beberapa tahun lalu.
Salah satu akun yang membagikannya yakni Instagram @lambeturah_official.
Dalam video tersebut, tampak seorang suami kepergok main belakang dengan seorang wanita yang bukan istrinya.
Ironisnya, wanita selingkuhan itu merupakan keponakan mereka sendiri.
Sontak hal itu memicu emosi sang istri.
Bahkan dalam keterangan, sang istri menyebut bahwa keponakan tersebut telah diurusnya bak anak sendiri.
Dia juga tak pernah menyangka suaminya akan berselingkuh dengan bocah yang mereka rawat.
"Inilah detik-detik kepergok keluar dari hotel di kejar sampai POM," tulis sebuah akun TikTok yang diunggah ulang Instagram @lambeturah_official, dikutip Sosok.ID, Selasa (14/9/2021).
"Sungguh bejat seorang ponakan yang diurus, dirawat layaknya anak kandung ternyata tidur sama omnya," tulis akun diduga milik sang itsri itu.
Usut punya usut, keponakan yang dimaksud masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Anak masih bau kencur, masih duduk di bangku SMA," tandas dia.
Video viral itu mendapat rekasi beragam dari netizen di sosial media.
Mereka mengecam tindak tidak terpuji Om dan keponakan tersebut.
"Otaknya di mana ya," tulis salah satu akun.
"Makanya jangan ada deh numpang-numpang atau bawa ponakan sodara tinggal 1 atap. Nasihat Nenek jaman baheula nggak boleh ada betina lain selain anak dan istri dalam rumah," saran netizen lain. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sosok.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar