GridPop.ID - 5 Bahaya keseringan berhubungan intim dengan pasangan, yuk kurangi frekuensinya sekarang!
Melakukan hubungan intim memang menjadi hal yang digemari pasangan suami istri.
Akan tetapi, tak baik jika keseringan berhubungan intim karena berdampak negatif.
Melansir Serambinews.com, dokter Boyke memaparkan terkait frekuensi ideal dalam bercinta.
Dia menyebutkan, dari berbagai macam lembaga-lembaga penelitian di bidang seks mengatakan, bahwa rata-rata satu minggu, dua sampai tiga kali untuk mereka yang berusia 40 tahun ke bawah.
"Tapi di atas 40 tahun, satu sampai dua kali itu pun sudah normal, itu 85 persen dilakukan oleh bangsa Perancis, bangsa Hongkong, maupun bangsa Amerika,"bebernya.
"Nah, tetapi tentunya bagi mereka-meraka yang tinggal di Indonesia angka tersebut bisa menjadi angka patokan," lanjutnya.
"Namun demikian kita harus bisa melihat sikonnya, ingat seks itu bukan dihitung dari beberapa kali, seperti orang misalnya berapa kali sih kita melakukan sehari bukan," ungkapnya.
Namun perlu dipahami bahwa berhubungan intim itu tidak mesti setiap hari, melainkan 2 sampai 3 kali itu sudah cukup.
Frekuensi itu terbaik untuk kualitas sperma yang baik.
Jika keseringan maka tidak akan baik, bahkan memuncukan sederet dampak negatif.
Baca Juga: Cuddling dengan Pasangan Selalu Berujung Hubungan Intim? Ahli Bongkar Fakta Tak Disangka-sangka
Melansir GridHealth.id, Dr. Rachel Needle, psikolog dan co-director di Modern Sex Therapy Institutes, bercinta atau berhubungan intim memang dapat membawa manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Akan tetapi jika dilakukan terlalu sering maka tidak akan baik.
Efek Negatif Keseringan Bercinta
- Lecet atau Memar
Salah satu efek yang jelas akibat keseringan bercinta yaitu lecet atau memar, sebab terlalu banyak gesekan yang terjadi.
Hal ini terjadi terutama saat pasangan melakukan hubungan intim dengan kasar.
Lecet tentunya akan membuat sangat tidak nyaman untuk berhubungan seks dalam posisi tertentu, dan memar akan terasa sangat menyakitkan setelah kita menyadarinya.
- Nyeri dan Pembengkakan
Tak jarang wanita akan merasakan nyeri setelah melakukan hubungan badan.
Hal ini disebabkan oleh gesekan pada dinding vagina ketika penetrasi.
Apabila pasangan mengalami nyeri, maka lakukan cara lain untuk membuat pasangan senang dengan menghindari penetrasi.
- Infeksi Saluran Kencing (ISK)
ISK akan menyakitkan dan membuat tak nyaman.
Jika melakukan hubungan intim terlalu sering terutama dengan pasangan yang berbeda, maka akan mengakibatkan wanita mengalami hal ini.
Tabung uretra yang yang menghubungkan daerah luar ke dalam kandung kemih berada tepat di sebelah vagina, kata ob-gyn Mary Jane Minkin, MD., seorang dosen klinis di Yale School of Medicine.
Saat bercinta, bakteri dari vagina dapat masuk ke dalam uretra yang menghubungkan kandung kemis.
Pun saat melakukan aktivitas seksual dalam waktu singkat, maka rentan terkena infeksi ini.
- Masalah Klimaks
Pria sering kali tidak dapat mencapai orgasme setelah melakukan hubungan seks terlalu sering dalam waktu berdekatan.
Ini adalah reaksi normal dan tidak perlu khawatir akan hal itu.
Biasanya hal ini terjadi akibat kelelahan atau berkurangnya jumlah sperma atau tingkat sperma.
Perlu diketahui, tubuh membutuhkan waktu untuk mengisi ulang sebelum kembali melakukan hubungan seks.
- Otot Tegang
Aktivitas seksual dapat membuat otot menjadi tegang.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bahkan imobilitas.
Sebagai solusi, batasi aktivitas sementara waktu hingga kembali pulih.
GridPop.ID (*)
Source | : | Serambinews.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar