Setiap kali bercinta, ia sangat kesakitan dan sulit berjalan.
"Saya akan dibiarkan dengan luka dalam, seperti wanita yang akan melahirkan."
"Setiap kali saya melakukan hubungan seks, seringkali akan sangat menyakitkan sehingga saya harus berhenti."
"Saya sedang menjalin hubungan pada saat itu, tidak hanya saya tidak bisa intim sebanyak yang saya inginkan, saya juga kehilangan kepercayaan diri."
Ia juga mengalami kondisi keluarnya cairan miss V, sehingga mau tak mau ia harus mengenakan pembalut dan menggantinnya beberapa kali dalam sehari.
"Saya merasa menjijikkan. Saya tidak ingin ada yang menyentuh saya, jadi pada dasarnya saya berhenti berhubungan seks."
Kondisi Jillian masih menjadi misteri hingga kini, tapi ia telah diberitahu soal kemungkinan penyebabnya yakni atrofi, dimana dinding miss v menipis, kadang-kadang karena kurangnya estrogen.
Sekarang ia tengah mengambil kursus pengobatan hormonal dan sedang melihat efektifitasnya.
Dia juga telah menemui 20 ahli ginekolog untuk mengobati kondisinya, namun mereka semua masih belum begitu mengetahui kondisi Jillian.
"Diagnosis vulvodynia sudah pasti, tetapi atrofi masih mungkin," katanya.
Source | : | Suar.id,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar