GridPop.ID - Keperawanan mungkin masih menjadi salah satu aspek penting bagi seorang suami.
Dilansir dari laman kompas.com, sebagian orang masih berpikir bahwa keperawanan wanita dilihat dari kondisi selaput daranya.
Selaput dara yang masih utuh disebut sebagai ciri-ciri wanita masih perawan.
Selaput tersebut nantinya baru akan robek dan berdarah setelah wanita melakukan hubungan intim untuk yang pertamakalinya.
Kenyataanya, kondisi selaput dara tiap wanita berbeda-beda, ada yang tipis dan tebal.
Beberapa wanita bahkan terlahir tanpa selaput dara.
Selaput dara juga dapat robek karena aktivitas fisik yang berat atau olahraga, olahraga seperti bersepeda dan senam lantai.
Beberapa waktu lalu, Dokter sekaligus seksolog, dr Boyke juga sempat menjelaskan jika robeknya selaput dara tidak hanya karena melakukan hubungan intim.
Menurut dr Boyke, ada beberapa aktivitas fisik seperti olahraga yang bisa menyebabkan robeknya selaput dara bahkan tanpa melakukan hubungan intim.
Berikut ciri perbedaan selaput dara yang robek karena hubungan intim hingga melakukan olaharaga.
Pendapat bahwa selaput dara adalah ukuran ke perawanan seseorang. Sehingga robeknya selaput dara sering kali diidentikkan dengan tidak perawan.
Seorang perempuan yang tidak perawan terkadang masih dianggap miring.
Padahal, keperawanan seseorang tidak menjadi tolak ukur dan kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal.
Robeknya selaput dara bisa terjadi karena hal lain selain hubungan intim, seperti olahraga.
Anda bisa mengetahui ciri robeknya selaput dara karena berubungan intim dan olahraga berikut.
Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Sonara FM pada Senin (14/11/2022), dr Boyke menegaskan bahwa selaput dara robek tidak hanya disebabkan karena hubungan seksual.
"Robeknya selaput dara itu tidak selalu karena hubungan seks," kata dr Boyke.
Menurut dr Boyke, ada beberapa aktivitas fisik yang bisa menyebabkan robeknya selaput dara bahkan tanpa melakukan hubungan intim.
Beberapa aktivitas fisik tersebut meliputi melakukan olahraga berat.
Selain itu, beberapa insiden seperti kecelakaan hingga terbentur bisa menjadi penyebab robeknya selaput dara.
"Robeknya selaput dara bisa jadi karena sepeda, terbentur ujung meja, menari balet, taekwodo dan semua olahraga berat terkadang bisa mengakibatkankan robekan," sambungnya.
Tetapi perlu dicatat, robeknya selaput dara pada Miss V karena olahraga berat dan hubungan intim biasanya terlihat berbeda.
Baca Juga: 3 Tips Feng Shui Kamar Tidur yang Ampuh Tingkatkan Gairah dalam Hubungan Intim, Apa Saja?
Berikut perbedaannya.
Menurut dr Boyke, jika robeknya selaput dara karena hubungan intim biasanya akan terlihat dengan jelas secara medis.
"Kalau robeknya karena hubungan seks, robeknya amburadul, robeknya sampe ke dasar," kata dia.
Sementara robeknya selaput dara miss V karena kecelakaan atau melakukan aktivitas olahraga, bisa terlihat robekannya sedikit dan tidak sampai ke dasar selaput dara.
"Kalau robeknya karena aktifitas seperti tekwondo, balet kemudaian jatuh dari sepeda itu biasanya hanya tidak sampai amburadul, artinya hanya robek sedikit," imbuhnya.
Lantas apakah suami mengetahui kondisi selaput dara yang telah robek saat hubungan intim pertama kali?
Menurut dr Boyke, suami tidak akan tahu atau merasakan kondisi selaput dara yang telah robek pada Miss V.
"Suami kalau bukan dokter ya gak ngerti, ini robeknya full 100 persen amburadul atau separuh-separuh, dia ga akan tahu, kan yang penting buat dia enak aja," lanjutnya.
Begitu juga saat berhubungan intim, robeknya selaput dara pertama kali saat berhubungan intim juga tidak harus ditandai dengan keluarnya bercak darah.
Pasalnya, ada selaput dara yang masih perawan juga tidak mengeluarkan darah karena pada saat berhubungan tidak sampai menyentuh pembuluh darah pada area miss V.
"Berdarah juga tidak selalu orang yang masih perawan itu berdarah, tergantung robekannya, kalau robekannya pada titik yang mengandung pembuluh darah, maka biasanya tidak akan berdarah padahal dia masih perawan," pungkasnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar