Keesokan harinya tanggal 18 Mei, Nguyen bertemu dengan wali kelas anaknya, guru Huong. Guru Huong berdalih menampar anaknya agar bisa makan lebih baik.
Huong juga mengakui bahwa pemukulan terhadap anak itu pernah terjadi sebelumnya, bukan baru sekarang.
Diketahui guru huong menampar bocah 2 tahun itu saat makan siang.
Menurut laporan guru, selama proses menyusui, karena HMH berulang kali mengancam akan muntah, Huong mengaku menampar dahi bayinya berkali-kali untuk membuat bayinya "terkejut".
Tapi setelah itu, bayi HMH masih muntah, jadi Huong mengira dia menampar pipi bayinya dengan "kekuatan ringan".
Menurut laporan polisi pada 20 Mei, HMH dipukuli sebanyak 31 kali oleh gurunya.
Kasus tersebut saat ini sedang diselidiki dan ditangani oleh pihak berwenang.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Tanah Air, tepatnya di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Seorang siswa SMP meninggal dunia karena dianiaya gurunya.
Diwartakan Kompas.com, insiden ini terjadi pada 2021 silam dan sempat viral kala itu.
Remaja berusia 13 tahun tersebut mengembuskan napas terakhir usai menjalani perawatan medis selama dua hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi, Alor.
Source | : | Kompas.com,Tribuntrends.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar