GridPop.ID - Penyebab wanita menangis setelah melakukan hubungan intim.
Mungkin ada beberapa wanita yang menangis setelah melakukan hubungan intim.
Ketahui bahwa ada sejumlah alasan mengapa wanita menangis setelah bercinta.
Mengutip Kompas.com, inilah alasan di balik tangis wanita usai bercinta:
- Sakit
Tangis wanita usai bercinta bisa disebabkan karena rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Jika merasakan hal ini, sebaiknya segera beri tahu pasangan.
Terlebih jika rasa sakit terjadi saat penetrasi sedang berlangsung.
Rasa sakit ini juga dikenal sebagai dispareunia yang disebabkan oleh infeksi, cedera, atau kurangnya pelumasan.
- Sedih atau Depresi
Wanita menangis setelah bercinta bisa jadi karena sedih atau depresi.
Baca Juga: 5 Manfaat Hubungan Intim yang Sehat bagi Pasutri, Bukan Cuma Sekadar Penuhi Syahwat!
Meskipun seks menjadi aktivitas yang menyenangkan, ini tidak akan terasa nikmat jika kamu memiliki beban dan tekanan.
- Perubahan Hormonal
Saat bercinta maka tubuh akan melepaskan hormon oksitosin dan dopamin yang membuat perasaan rileks dan bahagia.
Namun terkadang perubahan hormon ini membuat wanita bereaksi, tapi terkadang perubahan hormon ini membuat kita bereaksi, bersamaan dengan intensitas fisik dan emosional saat melakukan seks.
Saat wanita mengalami pramenstruasi (PMS), kehamilan, menopause, atau menjalani perawatan kesuburan, tubuh akan mengalami perubahan hormon yang membuatmu menangis setelah melakukan seks.
- Orgasme
Sebuah penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa orang-orang mengalami berbagai macam emosi mulai dari menangis, bersin, hingga serangan panik setelah orgasme.
- Disforia Postcoital
Disforia postcoital adalah kondisi yang memicu perasaan sedih wanita seteleh bercinta.
Manfaat Melakukan Hubungan Intim
Baca Juga: 6 Posisi Hubungan Intim Bagi Penderita Sakit Punggung, Salah Satunya Jadi Kecintaan Para Pasutri
Aktivitas seksual yang sehat dapat memberikan manfaat fisik seperti meningkatkan kebugaran kardiovaskular, meningkatkan sirkulasi darah, dan membakar kalori.
Selain itu, aktivitas seksual yang teratur dapat meningkatkan kekuatan otot panggul, menjaga elastisitas vagina, dan meningkatkan produksi hormon.
Aktivitas seksual yang sehat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hubungan intim yang rutin dapat meningkatkan kadar antibodi dalam tubuh, yang membantu melawan infeksi dan penyakit.
Aktivitas seksual yang teratur dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa frekuensi hubungan intim yang lebih tinggi berkaitan dengan penurunan risiko serangan jantung pada pria.
Seks yang sehat dapat merangsang pelepasan endorfin, serotonin, dan oksitosin dalam otak, yang dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan. Aktivitas seksual juga dapat meningkatkan ikatan emosional antara pasangan.
Hubungan intim yang sehat dapat memperkuat ikatan emosional antara pasangan, meningkatkan kepercayaan diri, dan memperdalam rasa keintiman. Aktivitas seksual yang positif dan memuaskan dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat dan membantu menjaga hubungan yang sehat.
NB: Sebagian artikel ini menggunakan Chatgpt(AI)
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar