GridPop.ID - Seorang ibu terkejut setelah mengetahui fakta tak terduga soal putrinya.
Hal ini berawal ketika ibu curiga celana dalam putrinya selalu berdarah tiap pulang sekolah.
Setelah memeriksakan putrinya ke dokter, ibu ini terkejut ternyata ada benda ini di organ intim anaknya.
Dilansir dari laman tribuntrends.com, seorang ibu mencurigai ada yang tak beres dengan putrinya yang masih kecil.
Setiap ibu selalu ingin bisa mendampingi sang anak setiap saat.
Namun hal tersebut tak bisa mereka realisasikan karena sang anak harus sekolah.
Sudah sangat memperhatikan kebutuhan dan kondisi buah hati, tetap saja ibu satu ini kecolongan.
Ibu berusia 35 tahun ini memiliki seorang putri yang kini sedang duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).
Sang ibu berharap kisah putrinya yang baru berusia 4 tahun ini tidak terjadi pada anak lainnya.
Ibu bernama Han Bang ini menyekolahkan putrinya ke sebuah TK.
Sedangkan sang ibu di rumah mengurus anak keduanya yang masih kecil.
Baca Juga: Deretan Gejala dan Tips Mencegah Penyakit Tipes yang Perlu Diketahui
Pada akhir Maret 2023 lalu, sang ibu menemukan sesuatu yang mencurigakan ketika mencuci celana dalam putrinya.
Ada noda darah di celana dalam sang anak.
Han Bang menduga kalau kemungkinan sang anak mengalami luka goresan di kulitnya.
Namun ternyata noda darah tersebut tidak hanya satu kali muncul di celana dalam sang anak.
Sekitar 3 hari berikutnya, Han Bang kembali melihat noda darah tersebut.
Jumlah darah yang menempel di celana dalam anaknya bahkan lebih banyak dari sebelumnya.
Bukan hanya darah, muncul juga carian kuning dengan aroma busuk yang cukup kuat.
Takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Han Bang membawa putrinya ke rumah sakit.
Hasil pemeriksaan dokter pun akhirnya keluar.
Dokter mengatakan bahwa di dalam kemaluan putrinya ada sebuah baterai berbentuk kancing berukuran kecil.
Dokter menduga baterai yang tertinggal inilah penyebab infeksi pada kemaluan anak berusia 4 tahun tersebut.
Putri Han Bang pun langsung menjalani operasi untuk mengeluarkan baterai tersebut.
Han Bang yang penasaran pun mencoba bertanya pada putrinya.
Ternyata sang anak penasaran dengan baterai tersebut dan juga anatomi tubuhnya.
Ia lalu memasukkan baterai kancing berukuran kecil itu ke dalam kemaluannya.
Beruntung, sang ibu menyadari dan langsung mencari tahu penyebab sang anak mengalami pendarahan tersebut.
Dikarenakan baterai tidak terlalu lama bersarang di tubuh sang anak, infeksi yang ia alami tergolong ringan.
Terlebih dokter juga langsung mengambil tindakan.
Infeksi Vagina yang Kerap Menyerang dan Gejalanya
Dilansir dari laman kompas.com, ada beberapa jenis vaginitis atau infeksi vagina yang sering menyerang wanita, antara lain:
Baca Juga: 3 Pemicu Jerawat di Vagina, yang Hobi Pakai Celana Dalam Ketat Wajib Waspada!
- Infeksi jamur vagina
Dilansir dari ClevelandClinic, infeksi jamur vagina adalah jenis vaginitis yang cukup umum menyerang wanita.
Penyebab penyakit ini biasanya karena pertumbuhan jamur candida berlebihan di vagina.
Penyakit ini bisa menyerang setiap wanita. Tapi, cenderung sering menyerang penderita diabetes dan wanita dengan daya tahan tubuh lemah.
Gejala infeksi jamur vagina ditandai dengan keputihan dengan tekstus mirip keju cottage, keputihan encer, dan tidak berbau. Selain itu, vagina juga gatal, kemerahan, terkadang bengkak, dan nyeri saat buang air kecil.
- Infeksi bakteri vagina
Meskipun infeksi jamur vagina adalah jenis vaginosis paling dikenal, tapi jenis yang paling sering menyerang sebenarnya adalah infeksi bakteri vagina.
Infeksi bakteri ini dapat dialami setiap wanita usia subur atau belum menopause; terutama wanita yang sering gonta-ganti pasangan saat berhubungan seks, kerap melakukan douching, dan perokok.
Gejala infeksi bakteri vagina di antaranya keputihan bau amis, terutama saat berhubungan seks dan haid. Wanita jarang merasakan vaginanya kemerahan atau gatal ketika terinfeksi bakteri.
- Infeksi trikomoniasis
Jenis vaginosis lainnya infeksi trikomoniasis. Penyakit ini dapat menular lewat hubungan intim.
Penyebab infeksi trikomoniasis berasal dari protozoa atau organisme bersel tunggal kecil.
Gejala trikomoniasis pada wanita di antaranya keputihan berwarna kuning kehijauan, bau keputihan tak sedap, vagina gatal, dan vagina sakit atau terasa panas saat kencing, serta sakit perut bagian bawah.
- Infeksi klamidia
Jenis infeksi vagina yang sering menular lewat hubungan seks lainnya yakni vaginitis klamidia.
Penyakit ini paling sering menyerang wanita yang sudah aktif berhubungan seks dan usianya di bawah 30 tahun. Wanita yang sering gonta-ganti pasangan seks juga riskan tertular klamidia.
Gejala infeksi klamidia antara lain keputihan ringan, pendarahan ringan terutama setelah berhubungan seks, dan perut bagian bawah sakit.
- Kutil kelamin
Infeksi human papilloma virus (HPV) pada vagina bisa menyebabkan penyakit kutil kelamin.
Penyakit menular seksual ini juga bisa ditularkan lewat seks vaginal, anal, maupun oral.
Gejala infeksi vagina kutil kelamin di antaranya munculnya kutil kecil-kecil berwarna putih, keabuan, ungu, atau merah muda di bagian vagina dan sekitar alat kelamin wanita.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar