GridPop.ID - Viral di TikTok tradisi gebrak bayi umur 9 hari, dokter anak bereaksi.
Media sosial dihebohkan dengan tradisi gebrak bayi yang diunggah seorang netizen terhadap sang bayi.
Melansir Tribun Banyumas, tradisi gebrak bayi tersebut diunggah oleh akun TikTok @tiyaarie.
Dalam video, terlihat seorang bayi yang direbahkan di kasur.
Kemudian bayi berusia 9 hari tersebut dikagetkan dengan cara digebrak kasurnya oleh seorang nenek.
Bayi tersebut dikagetkan dengan baskom yang dililit kain untuk selanjutnya dipukul-pukulkan di samping kanan dan kiri si bayi.
Terlihat sang bayi kaget serta gelagapan lantaran suara pukulan dari baskom tersebut.
Melalui keterangan video, penulis memberi caption 'Tradisi orang jawa, bayi ini baru umur 9 hari, hal ini dilakukan agar anak tersebut nanti tidak kagetan'.
Pro kontra dilontarkan sejumlah netizen, banyak yang tak setuju dan merasa kasihan dengan si bayi.
Melansir Tribun Wow, Spesialis Anak dari RSIA Tumbuh Kembang Depok dr. Miza Afrizal Azwir, Sp.A, BmEdSci, M.kes turut mengomentari tradisi tersebut.
"Sebelumnya saya minta maaf banget kalau misalnya memang ini adalah tradisi suatu daerah, tapi saya mohon maaf kalau ini bukan bermaksud menyinggung atau apapun saya cuman ingin menyampaikan dari sisi medis oke," ujar Miza dikutip dari Instagram @terang_media pada Minggu (4/6/2023).
Baca Juga: Kesaksian Korban Selamat Bikin Merinding, Kecelakaan Maut 3 Kereta Api di India Viral di TikTok
"Jadi sebelumnya saya mau ngasih tahu bayi baru lahir itu membawa refleks primitif," tutur Miza.
"Refleks primitif adalah refleks yang di bawa pada dari dia lahir."
"Refleks primitif itu salah satunya adalah refleks moro yang tadi dilihat yang suka, kaget-kaget itu kita sebut sebagai refleks moro."
"Nah refleks moro itu adalah tanda bahwa otak bayi itu normal, refleks moro itu bayi yang suka kaget mungkin gampangnya kaget tanpa penyebab yang jelas lah," sambungnya.
"Oke justru malah kita harus khawatir kalau bayi itu ternyata tidak punya refleks moro atau tidak sering kaget-kagetan," tutur Miza.
"Jadi bayi kaget itu jangan dihindari itu justru adalah tanda bahwa bayi itu punya perkembangan otak yang normal," sambungnya.
"Yang ada di video kita lihat itu punya beberapa risiko banyak," ujar Miza.
"Tapi saya kasih tahu risiko yang paling jelas aja ya, itu dilihat bahwa bayinya tuh terjadi getaran yang cukup kencang dan mendadak."
"Itu akan berisiko tinggi untuk terjadinya shaken baby syndrome atau pendarahan otak."
Lihat postingan ini di Instagram
"Kalau sudah pendarahan di otak kemungkinannya akan terjadi kematian mendadak atau bayinya selamat, atau punya cacat seumur hidup," sambungnya.
"Bayi itu dia pendengarannya masih belum terlalu bagus, belum terlalu matur, belum terlalu matang, sehingga apabila mendengar sesuatu dengan intensitas frekuensi dan juga volume yang kencang, itu berisiko membuat kerusakan permanen pada telinga," kata Miza.
Baca Juga: Pengertian Beige Flag yang Sedang Viral di TikTok, Ternyata Ini Ciri-cirinya
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Wow,Tribun Banyumas |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar